Sentimen
Positif (92%)
31 Jan 2023 : 17.35
Informasi Tambahan

BUMN: Perum BULOG

Kab/Kota: Penggilingan

Keuangan Presiden Minta Jajaranya Stabilkan Harga Beras Pusat Pemberitaan

1 Feb 2023 : 00.35 Views 1

RRi.co.id RRi.co.id Jenis Media: Nasional

Keuangan
                                                    Presiden Minta Jajaranya Stabilkan Harga Beras
                                                    
                                                        
                                                        
                                                        Pusat Pemberitaan

KBRN, Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan jajarannya untuk menjaga stabilitas harga beras di masyarakat. Permintaan itu ditujukan kepada sejumlah menteri, mulai dari Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan.

Berikutnya Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, dan Direktur Utama (Dirut) Perum BULOG Budi Waseso. “Ini masalah penyaluran, soal operasi pasar," kata Budi usai mengikuti rapat terbatas (ratas), di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (31/1/2023).

"Mendag itu stabilisasi, saya pelaksananya. Pak Arief itu, Badan Pangan Nasional itu yang ngitung neracanya nanti kebutuhannya berapa,” ujarnya.

Budi mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan hingga 300 ribu ton untuk disalurkan melalui operasi pasar. “Yang sudah siap kita edarkan 315 ribu ton, itu yang akan segera kita turun-turunkan untuk operasi pasar,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Budi, pihaknya juga mempunyai cadangan beras impor. Termasuk beras kualitas premium, yang juga siap untuk disalurkan dalam operasi pasar.

“Nanti ini yang kita turunkan ini adalah beras-beras. Termasuk beras-beras impor yang kualitasnya premium tapi kita tetap menjualnya dengan Rp8.300,” ucapnya.

Budi pun meminta semua pihak, termasuk satuan tugas pangan hingga masyarakat, untuk bersama-sama mengawasi penyaluran beras tersebut. Hal ini agar tidak jadi penimbunan maupun permainan harga.

“Karena sekali lagi ini kan berasnya beras premium, jadi harganya kalau di lapangan mahal. Nah padahal kita berharap ini beras tetap dijual murah karena dari BULOG-nya juga berasnya murah,” katanya.

Budi juga menegaskan, pihaknya siap untuk menyerap hasil petani pada musim panen mendatang. “Kita akan melakukan penyerapan dari panen-panen yang akan datang ini,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengungkapkan, puncak panen akan terjadi pada bulan Februari dan Maret. Data tersebut berdasarkan kerangka sampel area dari Badan Pusat Statistik (BPS).

“Setelah panen itu, maka akan mengisi lumbung-lumbung pangan yang ada dulu. Jadi biasanya rumah tangga petani, kemudian stok-stok di penggilingan,” ujar Arief.

Arief menyampaikan, pihaknya telah meminta Perum BULOG untuk menyerap 2,4 juta ton hasil panen di dalam negeri. Dengan alokasi 70 persen di panen yang pertama dan sisanya di akhir tahun.

“Saya sudah menugaskan Bulog untuk menyerap sekitar 2,4 juta ton tahun ini, sehingga ini gudang Bulog memang harus dikosongkan. Jadi nanti Bulog akan mengosongkan untuk operasi pasar sebulan terakhir ini,” kata Arief.

Sentimen: positif (92.8%)