Sentimen
Netral (44%)
31 Jan 2023 : 07.50
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Tokoh Terkait

Wal’ashri, Metode Pengajian KH. Ahmad Dahlan yang Terlupakan

31 Jan 2023 : 07.50 Views 1

Fin.co.id Fin.co.id Jenis Media: Nasional

Wal’ashri, Metode Pengajian KH. Ahmad Dahlan yang Terlupakan

Reporter: Afdal Namakule|

Editor: Afdal Namakule|

Senin 30-01-2023,08:48 WIB

K.H. Ahmad Dahlan--(Net)

JAKARTA, FIN.CO.ID- Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dr. Agus Taufiqurrahman mengatakan, ada salah satu metode pengajian KH. Ahmad Dahlan yang terlupakan dan jarang terungkap. Yaitu pengajian Wal’ashri. dr Agus mengatakan, pengajian Wal’ashri lebih lama ketimbang pengajian Al Ma'un.

Agus menjelaskan, metode Pengajuann Wal'ashri KH Ahmad Dahlan sama dengan metode Al Ma'un. Namun kedua metode ini berbeda terkait waktu yang diajarkan.

Metode Al Ma’un diajarkan oleh Kiai Dahlan selama tiga bulan,sementara Wal’Ashri atau Al ‘Ashr ini selama delapan bulan.

“Sehingga ada sejarah yang mencatat bahwa Kiai Dahlan itu sering disebut sebagai Kiai Wal’Ahsri. Bisa dibayangkan ngajinya keliling ke mana-mana, ngajinya Wal’Ashri.” Ungkap dr. Agus dilansir dari situs Muhammadiyah, Senin 23 Januari 2023.

BACA JUGA:5 Pahlawan Kemerdekaan Indonesia yang Paling Menginspirasi, Salah Satunya K.H. Ahmad Dahlan

BACA JUGA:Foto Hoaks: KH Ahmad Dahlan Kunjungi Gereja

dr. Agus mengutip pendapat dari Imam Syafi’i menyebutkan bahwa, apabila Allah tidak menurunkan surat lain di dalam Al Qur’an, maka cukup Al Ashr ini saja sebagai pedoman hidup muslim.

Surat Al Ashr yang hanya berisi tiga ayat ini oleh Kiai Dahlan diajarkan selama delapan bulan.

Dalam mengajarkan surat ini, Kiai Dahlan selalu menekankan kepada para santri agar memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.

“Dan ditekankan lagi agar anak didiknya itu agar menggunakan waktu untuk memperbanyak amal salih, agar anak didiknya itu mengerjakan amal salih tidak hancur karena pamer dan ria’. Agar anak didiknya itu bersabar dalam menjalani peran-peran kehidupannya itu,” ungkapnya.

Berbeda dengan ketika mengajarkan Al Ma’un yang baru tiga bulan lalu diprotes santrinya, selama delapan bulan Kiai Dahlan mengajarkan Al Ashr belum ada santri yang memprotesnya.

Menurut dr. Agus perbedaan yang mencolok dari metode ajar Kiai Dahlan dengan yang lain adalah egaliternya dan ayat-ayat Al Qur’an yang diajarkan bukan hanya dihafal dan dipahami saja, tetapi juga menjadi semangat amal kebajikan.

Sumber:

Sentimen: netral (44.4%)