Sentimen
Negatif (78%)
30 Jan 2023 : 16.50
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Senayan, Stockholm

Tokoh Terkait

Kemenlu Panggil Dubes Swedia, Sampaikan Kekecewaan atas Aksi Pembakaran Al Quran yang Dilakukan Rasmus Paludan

30 Jan 2023 : 16.50 Views 7

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

Kemenlu Panggil Dubes Swedia, Sampaikan Kekecewaan atas Aksi Pembakaran Al Quran yang Dilakukan Rasmus Paludan

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri telah memanggil Duta Besar (Dubes) Swedia terkait aksi yang dilakukan politisi Swedia, Rasmus Paludan dengan membakar kitab suci Al Quran. Kemenlu menyampaikan kekecewaan kepada Dubes Swedia terkait aksi tersebut.

"Minggu lalu kita sudah panggil Dubes Swedia, yang pertama tentunya untuk menyampaikan condemnation, kutukan, dan regret, kekecewaan atas terjadinya aksi pembakaran Al Quran oleh seorang warga Swedia Denmark, dia dua kewarganegaraannya, dan juga aktivis politik yang namanya Rasmus," kata Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kemlu RI Umar Hadi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (30/1/2023).

"Yang kedua, kita minta pemerintah Swedia untuk memastikan bahwa kejadian ini tidak berulang lagi," ujarnya.

Baca juga: Suara Wapres hingga PBNU Tanggapi Aksi Bakar Al Quran Politikus Swedia

Umar menilai, aksi tersebut merupakan suatu bentuk provokasi yang tidak perlu.

Ketiga, ia menambahkan, pemerintah Indonesia selalu siap apabila pemerintah Swedia memerlukan dialog mengenai keanekaragaman masyarakat yang pluralistik dan inklusif.

Lebih lanjut, Umar juga mengomentari soal mulai munculnya gerakan di media sosial untuk memboikot produk-produk Swedia.

Tak dipungkirinya, dari kasus pembakaran Al Quran, muncul gerakan-gerakan tersebut dan bisa saja memengaruhi hubungan bilateral Indonesia-Swedia.

"Ya pengaruhnya pasti ada, tapi sejauh mana kita enggak tahu lah, dan kita kan dampak dari apa yang diviralkan di media sosial sama kejadiannya, enggak ada saya kira penelitian yang pernah mengukur itu kan," ujar Umar.

Sebelumnya diberitakan, aksi pembakaran Al Quran oleh seorang politikus Swedia, Rasmus Paludan, dan politikus Belanda, Edwin Wagensvel, menuai beragam reaksi di Indonesia, mulai dari Wakil Presiden Ma'ruf Amin hingga Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Mereka pun menyayangkan tindakan tersebut.

Baca juga: Wapres: Pembakaran-Perobekan Al Quran Bukan Kebebasan Berekspresi

Adapun Rasmus membakar Al Quran saat berunjuk rasa di luar Kedutaan Turkiye di Stockholm pada pada Sabtu (21/1/2023).

Satu hari berselang, Edwin yang merupakan politikus sayap kanan Belanda juga merobek halaman Al Quran di Den Haag.

-. - "-", -. -

Sentimen: negatif (78%)