Sentimen
Tokoh Terkait
Isu Reshuffle Menguat, Pengamat Sebut Jerry Sambuaga Layak Jadi Menkominfo
Vivanews.com Jenis Media: Nasional
Selasa, 31 Januari 2023 - 00:40 WIB
VIVA Politik – Pengamat politik dari Universitas Lampung Bendi Juantara menyebut ada dua aspek yang menjadi pertimbangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam melakukan perombakan Kabinet Indonesia Maju. Yakni, aspek kinerja dan politik.
Dari sisi kinerja, menurut Bendi, reshuffle kabinet akan menyasar menteri-menteri yang kinerjanya menurun dan tidak lagi sejalan dengan visi dan misi Presiden Jokowi. “Menteri yang kinerjanya dinilai turun dan sudah tidak lagi sejalan peluang digantinya akan semakin besar,” kata Bendi, dalam keterangan yang diterima Senin, 30 Januari 2023.
Prabowo Subianto (tengah) dengan sesama menteri Kabinet Indonesia Maju. - Laily RachevDosen Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Lampung ini melihat, pemerintah Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin memiliki tantangan besar. Di tengah masa pemerintahan yang masih cukup panjang, Indonesia harus menghadapi ancaman resesi ekonomi, krisis pangan dan energy.
Selain itu, Presiden Jokowi juga masih menargetkan beberapa isu prioritas bisa segera diselesaikan. Mulai dari hilirisasi dan industrialisasi sumber daya alam, optimalisasi sumber energy bersih dan peningkatan ekonomi hijau, hingga digitalisasi ekonomi bagi UMKM.
“Dengan begitu Jokowi butuh menteri yang dapat membantunya menjalankan program kerja yang tepat sasaran,” ujarnya.
Dari sisi politik, Bendi menilai, reshuffle kabinet adalah konsekuensi politik dari tim koalisi yang dibangun. Munculnya nama beberapa menteri dari partai koalisi yang akan diganti, menunjukkan sudah tidak ada lagi kecocokan dan kesamaan visi dan misi. Terlebih, bagi beberapa menteri lebih fokus mempersiapan Pemilu 2024.
“Potensi menteri yang diganti Presiden secara politis menyasar pada menteri-menteri yang tidak lagi sejalan dengan visi misi Presiden dan partai koalisi. Seperti tiga menteri dari partai Nasdem. Menkominfo Johnny G Plate, Mentan SYL, dan Menteri KLHK Siti Nurbaya Bakar,” jelas Bendi.
“Tapi tidak menutup kemungkinan menyasar pada menteri lain yang berpeluang nyapres pada pemilu 2024, seperti Prabowo, Erick Thohir hingga Airlangga Hartarto” imbuhnya.
Masih kata Bendi, jika memang terjadi perombakan kabinet, Jokowi harus mempertimbangkan orang yang tepat untuk mengisi posisi menteri yang diganti. Ia mencontohkan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), yang membutuhkan sosok menteri yang dapat secara konkrit dapat menyelesaikan target digitalisasi di Indonesia.
Waktu ditanya siapa sosok yang tepat untuk menggantikan Johnny G Plate, Bendi menjawab singkat. “Bagi saya sosok Jery Sambuaga bisa menjadi kandidat yang tepat,” jawabnya.
Ia menambahkan, secara politis Jerry Sambuaga merupakan kader penting partai golkar (partai koalisi pemerintah). Selain menjabat sebagai salah satu Ketua DPP Partai Golkar, Jerry juga Wakil Ketua Golkar Institute, yakni institusi pendidikan pertama yang didirikan partai politik di Indonesia.
Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga. Photo : VIVA/Anisa Aulia/tangkapan layar.Bendi berpendapat, dengan pengalaman sebagai Wakil Menteri Perdagangan sejak 2019, dan Anggota Komisi I DPR RI Periode 2014–2019 yang membidangi bidang komunikasi dan informatika, Jerry Sambuaga sangat cocok menempati kursi Menteri Komunikasi dan Informatika.
“Terlebih Isu Prioritas Digitalisasi di Indonesia menjadi poin penting saat ini yang perlu diintervensi dengan serius,” pungkasnya.
Sentimen: positif (66.5%)