Sentimen
Negatif (98%)
30 Jan 2023 : 21.25
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Karet

Tokoh Terkait

Pelindo Kembangkan Direct Call dari Belawan ke India

30 Jan 2023 : 21.25 Views 1

Jawapos.com Jawapos.com Jenis Media: Nasional

Pelindo Kembangkan Direct Call dari Belawan ke India

JawaPos.com – Program pengapalan langsung (direct call) tengah digarap PT Pelabuhan Indonesia Persero (Pelindo) bersama konsorsium INA (Indonesia Investment Authority). Salah satu yang tengah dipersiapkan adalah dari Pelabuhan Belawan ke sejumlah negara, secara bertahap. Salah satu negara yang sedang dibidik adalah India.

India dipilih sebagai salah satu tujuan prioritas karena potensinya yang besar, dan posisinya yang strategis sebagai pintu gerbang Asia Selatan. Selama ini, nilai dan volume perdagangan antara Indonesia dan India juga terus meningkat.

Data perdagangan Indonesia – India tercatat pada 2016 tercatat hanya USD 16,92 miliar. Lima tahun kemudian, pada 2021, nilainya naik hampir 25% menjadi USD 20,96 miliar. Diperkirakan, jumlah ini akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi di kedua negara.

Dari India, Indonesia banyak mendatangkan kendaraan bermotor, peralatan telekomunikasi, bahan bakar, daging kerbau, serta pakan ternak. Sebaliknya, Indonesia banyak mengekspor batu bara (nilainya mencapai USD 4,3 miliar pada 2021), produk kelapa sawit (USD 3,4 miliar), besi dan baja (USD 1 miliar), bahan kimia (USD 575 juta), serta karet (USD 331 juta).

Sebagian dari komoditas ekspor ke India ini dikapalkan dari Sumatra –yang dikenal sebagai penghasil komoditas perkebunan– melalui Pelabuhan Belawan (Sumatra Utara), Pelabuhan Perawang (Riau), dan sejumlah pelabuhan milik swasta di sepanjang Sungai Siak, Provinsi Riau.

Sayangnya, pengangkutan komoditas ekspor selama ini tak bisa dikapalkan langsung menuju negara tujuan. Peti kemas dari Riau harus dikirim dulu ke Belawan. Untuk selanjutnya dari Belawan musti mampir dulu ke pelabuhan transit di luar negeri, untuk digabungkan dengan peti kemas lain.

Akibatnya, para eksportir musti menanggung biaya sea freight yang mahal dan waktu tempuh lebih lama. Selain itu, negara harus menghabiskan banyak devisa karena sebagian besar jasa pengapalan dibayar dalam mata uang asing.

“Pelayaran direct call akan menjadi salah satu ikhtiar penting untuk meningkatkan daya saing eksportir, sekaligus menghemat devisa,” kata Arya Sinulingga, Stafsus III Kementerian BUMN, di Jakarta.

Pelabuhan Belawan berpeluang besar memberikan layanan direct call terlebih dengan digandengnya DP World oleh INA sebagai mitra strategis dalam Konsorsium INA, Agustus 2022 lalu. DP World merupakan operator global yang memiliki jaringan dengan shipping line dan 60 pelabuhan internasional yang tersebar di lima benua.

Selain menggandeng mitra global, Belawan bakal dikembangkan melalui optimalisasi infrastruktur, peningkatan kinerja, dan penerapan sistem IT yang terintegrasi. Diharapkan, kinerja bongkar muat Pelabuhan Belawan akan meningkat dan waktu sandar kapal (port stay) dapat berkurang. Dengan demikian, Belawan dapat masuk ke dalam jaringan ekosistem logistik global.

Editor : Mohamad Nur Asikin

Reporter : R. Nurul Fitriana Putri

Sentimen: negatif (98.1%)