Sentimen
Tokoh Terkait
Soal Wacana Reshuffle Kabinet, Jokowi Diminta Tak Sekedar Politis
Jawapos.com Jenis Media: Nasional
JawaPos.com – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menyatakan, tidak mempermasalahkan jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan reshuffle kabinet pada Rabu pon (1/2) mendatang. Namun, perombakan Kabinet Indonesia Maju diharapkan tidak sekedar politis semata.
“Reshuffle hendaknya tidak sekadar politis, tapi meningkatkan kinerja pemerintah,” kata pria yang karib disapa Cak Imin pada acara ‘Satu Abad Nadhlatul Ulama’ di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (30/1).
Meski demikian, Cak Imin mengaku tidak tahu sama sekali jika pertemuan antara Jokowi dengan Ketum Partai NasDem Surya Paloh membahas reshuffle kabinet. Menurutnya, PKB tidak dalam posisi mendorong Jokowi melakukan perombakan kabinet.
“Nggak perlu, PKB nggak perlu mengusulkan nama siapapun untuk direshuffle atau tidak, karena Presiden datanya lebih tahu daripada kita,” tegas Cak Imin.
Wakil Ketua DPR RI ini juga enggan mengomentari dampak reshuffle kabinet terhadap soliditas partai koalisi pemerintah jika dilakukan sekarang. Menurutnya, partai politik (parpol) tidak bisa berbuat banyak, jika akhirnya Presiden Jokowi memutuskan reshuffle kabinet.
“Saya nggak tahu, saya urgensi dan kapan reshuffle, belum tahu. Saya nggak bisa apa-apa (jika ada reshuffle kabinet), itu kewenangan beliau (Presiden Jokowi),” ujar Cak Imin.
Isu reshuffle menguat setelah Presiden Jokowi melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di Istana Negara, Kamis (26/1) sore. Meski demikian, kepala negara enggan menjelaskan secara rinci terkait pertemuannya dengan Surya Paloh.
“(Pertemuan) biasa-biasa saja. Mau tahu saja (isi pertemuan),” ungkap Jokowi di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Minggu (29/1).
Jokowi tidak menjelaskan secara rinci isi pertemuan tersebut, termasuk soal isu pertemuan dengan Surya Paloh berkaitan dengan isu perombakan atau reshuffle Kabinet Indonesia Maju.
Mengingat, 1 Februari mendatang bakal bertepatan dengan Rabu Pon, yang kerap menjadi hari keramat bagi Jokowi.
“Hmm, masa? Rabu Pon? Benar? Ya nanti tunggu saja,” pungkas Jokowi.
Editor : Kuswandi
Reporter : Muhammad Ridwan
Sentimen: negatif (72.7%)