Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: bandung
Proyek Kereta Cepat Masih Bermasalah, Yakin Beres Tahun 2023?
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) sukses membuat Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden China Xi Jinping tersenyum lebar saat menyaksikan uji dinamis Rabu (16/11/2022) di sela penyelenggaraan KTT g]G20 di Bali. Hanya saja, proyek kerja sama antara Indonesia dan Negara Tirai Bambu ini masih menyimpan masalah.
"Tadi kita juga telah melihat penyelesaian proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung. Dan saya optimis kereta api cepat ini dapat beroperasi di bulan Juni 2023," kata Jokowi.
Seperti diketahui, proyek ini menyisakan pekerjaan rumah setelah tertunda beberapa kali dari target dan adapun masalah pendanaan. Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung dalam periode kritikal, karena telah memasuki tahap penyelesaian.
Proyek ini mengalami pembengkakan anggaran sampai lebih dari Rp 20 triliun, dan saat ini sedang dicarikan solusi pendanaannya dari pemerintah maupun investor dari China. Dari pemerintah akan pakai skema penyertaan modal negara (PMN).
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan, pembengkakan biaya proyek KCJB mencapai US$ 1,4 miliar atau sekitar Rp 21,8 triliun (asumsi kurs Rp 15.596).
Sehingga, pihaknya membutuhkan dukungan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terkait Penyertaan Modal Negara (PMN) yang sebesar Rp 3,2 triliun.
"Kalau PMN diberikan maksimal di Desember kami bisa yakinkan tidak ada penambahan cost overrun lagi. Dan proyek akan selesai pada pertengahan tahun 2023," kata Dirut PT KAI (Persero) Didiek Hartantyo di hadapan Komisi VI DPR RI, dikutip Sabtu (19/11/2022).
Artinya, mengacu pada catatan PT KAI, jika tidak ada kepastian terhadap pendanaan cost overrun, akan berpengaruh pada kondisi cash flow para kontraktor untuk dapat menyelesaikan proyek pada Juni 2023. Ini berarti, proses pembangunan dapat kembali mengalami perlambatan atau terhenti.
Menko bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan progres proyek KCJB sudah mencapai 80,40%. Dia memastikan kalau koordinasi terus dilakukan bersama perwakilan NDRC demi memastikan penyelesaian proyek itu pada pertengahan tahun depan.
"Ini harus jadi dan tidak boleh mundur. Itu adalah tekad saya pribadi untuk menyelesaikan ini," ujar Luhut.
Didiek sendiri meminta kepada seluruh stakeholder Indonesia dan China untuk bersama-sama mensukseskan proyek ini, dan tetap menerapkan Good Corporate Governance (GCG).
"Kami memohon bantuan semua stakeholders, kementerian-kementerian, BUMN-BUMN, baik dari Indonesia ataupun China, untuk bersama-sama dalam satu kapal, satu semangat, kolaborasi, proaktif dan sinergis menyelesaikan proyek KCJB ini sesuai dengan timeline yang dicanangkan Presiden, yaitu Juni 2023," kata Didiek.
Didiek mengungkapkan, KAI selalu mengedepankan tata kelola perusahaan yang baik dalam setiap proses pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung. KAI berkolaborasi dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk mewujudkan akuntabilitas pembangunan proyek KCJB agar dapat dipertanggungjawabkan.
"Dalam menyelesaikan proyek KCJB ini memang ada penyesuaian-penyesuaian, namun semua kami lakukan dengan tata kelola yang baik. KAI juga menggandeng BPKP, sehingga harapan kami dengan sudah di-review oleh auditor negara, maka perhitungan yang kami sampaikan dapat dibangun akuntabilitasnya dan pertanggungjawabannya sehingga semua sesuai governance," jelas Didiek.
[-]
-
Saat Jokowi Enggan Komentari Proyek Kereta Cepat, Ada Apa?
(dce)
Sentimen: positif (72.7%)