Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Depok
Partai Terkait
Bantah Adanya Kenaikan Harga Minyak Kita, Mendag Zulkifli Hasan: Barangnya Laris Sabtu, 28/01/2023, 07:55 WIB
Wartaekonomi.co.id Jenis Media: News
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) membantah adanya kenaikan harga Minyak Kita di pasaran. Hal tersebut dia katakan pada saat melakukan kunjungan kerja di Pasar Cisalak, Depok, Jawa Barat pada Sabtu (28/1/23).
"Minyak Kita enggak naik (harga)," kata Zulhas kepada wartawan, Sabtu.
Baca Juga: Putuskan Musnahkan Ribuan Ton Produk Baja, Zulkifli Hasan: Kalau Dipakai, Bikin Bangunan Roboh!
Dia menilai, kontraksi harga yang terjadi pada Minyak Kita hanya disebabkan oleh tingginya pembelian. Pasalnya, Zulhas menilai bahwa Minyak Kita jadi komoditas favorit masyarakat.
"Sekarang ini jadi favorit. Semua orang ambilin (beli) Minyak Kita. Jadi di pasar (stoknya) berkurang," jelasnya.
Kendati begitu, Zulhas membantah bahwa angka produksi Minyak Kita berkurang. Oleh sebab larisnya Minyak Kita, kata Zulhas, angka kesediaan barang jadi berkurang di pasaran.
"Jadi barangnya laris. Kalau dulu misalnya penjualannya satu, sekarang jadi dua, yang dia jadi empat, yang empat jadi delapan. Berlipat-lipat gitu, ya," jelasnya.
Baca Juga: Manuver Dekati Prabowo Disorot Habis, NasDem Ngaku Tak Akan Tinggalkan Anies: Sangat Yakin, Serius!
Dia menilai, naiknya minat masyarakat terhadap Minyak Kita terjadi paska packaging produk yang dipoles lebih modern. Oleh sebab itu, banyak industri retail yang kemudian menjadi penyalur minyak tersebut.
"Setelah di-packing bagus begitu kan, semua orang beli. Itu kan di retail modern juga ada, di mana-mana juga ada," paparnya.
Baca Juga: Mau Cegah Kubu Habib Rizieq Dekati Anies Baswedan, Manuver NasDem Disorot Tajam: Blunder, Lebih Baik Diam
Lebih lanjut, Zulhas menegaskan bahwa ihwal harga eceran tertinggi Minyak Kita, ditentukan langsung oleh pemerintah sebesar Rp14.000.
Baca Juga: Bukan Keinginan Sendiri, Terjunnya Kaesang karena Dipaksa Jokowi: Dia Ketagihan Kekuasaan!
"Itu kan harga-harga yang dibanderol oleh pemerintah kan. Sekarang kebutuhannya semua beli itu, sehingga barangnya menjadi berkurang," tandasnya.
Baca Juga: Antisipasi Penipuan Berkedok Investasi, OJK Perkuat Literasi Keuangan ke UMKM dan Ibu Rumah Tangga
Sentimen: positif (91.4%)