Sentimen
Positif (84%)
28 Jan 2023 : 09.17
Informasi Tambahan

Kasus: korupsi

Tokoh Terkait
Said Aqil Siradj

Said Aqil Siradj

SAS Institute Sebut Kiai Said Aqil Jadi Subjek Korban di Kasus Unila

28 Jan 2023 : 09.17 Views 1

Jawapos.com Jawapos.com Jenis Media: Nasional

SAS Institute Sebut Kiai Said Aqil Jadi Subjek Korban di Kasus Unila

JawaPos.com – Nama mantan Ketua PBNU Said Aqil Siroj mencuat dalam persidangan kasus korupsi Universitas Lampung (Unila). Pasalnya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menanyakan keterangan saksi berdasarkan alat bukti amplop bertulis SAS.

Muallimin selaku saksi menjelaskan bahwa itu adalah infaq untuk ceramah Kiai Said yang diundang oleh pihak penyelenggara dalam mengisi acara di Unila.

“Ketika Jaksa mencecar kesaksian Muallimin soal apakah Kiai Said tahu, dari mana aliran uang tersebut. Mualimin menegaskan bahwa Kiai Said tidak tahu menahu dari mana aliran dana itu.

Sekretaris Eksekutif Said Aqil Siroj (SAS) Institute, Abi Rekso menyatakan bahwa berita yang beredar telah merusak nama baik Kiai Said. Dirinya menegaskan jika ditinjau dari aspek kesaksian persidangan, sangat jelas bahwa Kiai Said adalah subjek korban dalam praktik korupsi UNILA.

“Kiai Said adalah subjek korban, karena beliau (SAS) sama sekali tidak tahu menahu terkait aliran tersebut. Jika orang datang ceramah kemudian diberikan bisyaroh (pengganti transport) itu biasa. Tidak ada bisyaroh pun, juga biasa. Jadi harus dipahami bahwa motif kehadiran Kiai Said bukan karena amplop, namun karena permintaan untuk berdakwah,” tegas Abi Rekso.

Abi Rekso juga ingin menyampaikan kepada publik, bahwa hasil kesaksian Muallimin adalah keterangan alat bukti persidangan, bukan hasil temuan baru persidangan. Jika membaca hasil berita acara persidangan, Jaksa Penuntut Umum tidak fokus pada map bertuliskan SAS. Artinya, bisa disimpulkan bahwa Kiai Said murni subjek korban.

“Pemberitaan ini murni framing media, kita bisa pahami itu. Pegangan publik ada pada hasil persidangan. Jika bicara asas keadilan baik Kiai SAS atau pun SAS Institute juga dirugikan dengan adanya pemberitaan negatif. Ya namanya juga era keterbukaan informasi, yang penting tetap ada ruang dialog,” pungkas Abi Rekso.

Sentimen: positif (84.2%)