Surabaya (beritajatim.com) – Warga Babadan, Surabaya, Yanto menyerahkan buku legendaris Di Bawah Bendera Revolusi (DBR) jilid pertama cetakan tahun 1963 kepada wakil sekretaris DPC PDIP Surabaya, Achmad Hidayat.

Buku legendaris buah pemikiran Bung Karno itu masih tampak terawat dan terbaca jelas dengan ejaan lama lengkap dengan kliping koran tertanggal Minggu 6 Juni 1999. Tampak foto ketua umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Buku fenomenal yang menghimpun tulisan-tulisan Soekarno pada masa penjajahan Belanda (1917 – 1925) dan pertama kali diterbitkan pada tahun 1959 oleh sebuah Panitia Penerbitan di bawah pimpinan H. Mualliff Nasution. Pada tahun 1963 buku monumental itu mengalami cetak ulang yang kedua dan hanya dalam waktu dua minggu sudah habis terjual.

Achmad mengungkapkan hal itu bermula pada saat dia menggelar sapa warga di Babadan, salah seorang warga menyerahkan Buku Dibawah Bendera Revolusi dan berharap agar pembangunan di kampungnya dapat diperhatikan.

“Kepemimpinan PDI Perjuangan di Kota Surabaya mendapatkan dukungan dari rakyat yang memiliki semangat nasionalisme dan kaum soekarnois agar dapat memeratakan keadilan sosial,” kata Achmad, Sabtu (17/12/2022).

Achmad menyebut itu sebagai sebuah kebanggaan. Karena hal itu merupakan bukti tingginya kepercayaan warga terhadap kader – Kader PDI Perjuangan untuk dapat menjadi penyambung lidah rakyat di Kota Surabaya. “Segera kami akan laporkan kepada bapak Ketua DPC PDI Perjuangan Adi Sutarwijono, semoga apa yang menjadi harapan kita semua dapat terwujud melalui kerja – kerja kerakyatan yang nyata,” kata Achmad.

Achmad menjelaskan bahwa ini juga merupakan pengingat bagi kita semua agar senantiasa mengamalkan gagasan Bung Karno dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.[asg/kun]