Sentimen
Negatif (66%)
26 Jan 2023 : 15.20
Informasi Tambahan

BUMN: BRI

Kab/Kota: Berlin

Partai Terkait
Tokoh Terkait
Olaf Scholz

Olaf Scholz

'Tank Jerman Melawan Rusia di Ukraina? Kakekmu Sudah Mencobanya!' Kamis, 26/01/2023, 15:20 WIB

26 Jan 2023 : 15.20 Views 3

Wartaekonomi.co.id Wartaekonomi.co.id Jenis Media: News

'Tank Jerman Melawan Rusia di Ukraina? Kakekmu Sudah Mencobanya!'
Kamis, 26/01/2023, 15:20 WIB
Warta Ekonomi, Berlin -

Petr Bystron, seorang anggota parlemen dari Alternatif fur Deutschland (AfD) di Bundestag, pada Rabu (25/1/2023) menuduh Kanselir Jerman Olaf Scholz membuang prinsip perdamaian pascaperang setelah keputusan untuk mentransfer tank Leopard 2 ke Ukraina.

"Anda baru saja membuang fondasi periode pascaperang ke laut. Tanggung jawab khusus Jerman bagi para korban Perang Dunia Kedua sangat berarti," kata Bystron pada pertemuan dengan Scholz di Bundestag.

Baca Juga: Jerman Kirim Tank Leopard, Rusia Ungkit-ungkit Nazi: Mau Mengulang Sejarah?

Bystron menambahkan, tugu peringatan perang T34 yang berkarat sebagai bukti pengambilan keputusan kanselir yang sembrono.

"Tank Jerman melawan Rusia di Ukraina?" kata Petr Bystron.

“Kakekmu mencobanya dan apa hasilnya? Penderitaan yang menyedihkan, jutaan demi jutaan orang mati di kedua sisi, dan pada akhirnya, tank Rusia di sini di Berlin. Dua di antaranya, di dekat sini, Anda diharapkan lewat setiap pagi dan ingat,” tegasnya.

Meski begitu, keputusan Rabu dan dukungan tegas untuk ekspor senjata di antara politisi muda di Partai Hijau, Partai Demokrat Bebas (FDP) dan bahkan Demokrat Sosial, menunjukkan bahwa Jerman mampu melakukan perubahan, katanya.

Jajak pendapat hanya dua minggu lalu menunjukkan mayoritas orang Jerman menentang pengiriman tank tempur ke Ukraina.

Survei yang diterbitkan minggu ini, sebelum pengumuman hari Rabu, menunjukkan pergeseran, dengan 44% dari mereka yang disurvei oleh penyiar RTL mendukung pengiriman Macan Tutul ke Kyiv dan 45% menentang.

Baca Juga: Dukung Transformasi Bisnis, BRI Diminta Akuisisi Seluruh BPD di Indonesia

Editor: Muhammad Syahrianto

Sentimen: negatif (66.3%)