Sentimen
26 Jan 2023 : 12.29
Informasi Tambahan
Institusi: Universitas Indonesia
Kab/Kota: bandung, Bekasi, Jati, Kramat, Kramat Jati, Cianjur, Garut
Kasus: pembunuhan
Tokoh Terkait
AKBP Indrawienny Panjiyoga
Keluarga Korban Pembunuhan Berantai Minta Wowon Dkk Dihukum Mati
26 Jan 2023 : 12.29
Views 1
Jawapos.com Jenis Media: Nasional
Teliti Penyebab Kematian, Polisi Ekshumasi 2 Jenazah
JawaPos.com – Proses ekshumasi terhadap para korban kasus pembunuhan berantai dimulai. Kemarin tim forensik Mabes Polri dan Polda Metro Jaya membongkar makam Siti di Garut dan Halimah di Bandung Barat. Pantauan Radar Bandung, makam Halimah berada di TPU Kampung Saar, Desa Karangtanjung, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Proses pengangkatan jenazah yang dimakamkan pada 23 September 2016 itu berlangsung mulai pukul 11.00 WIB dan selesai sekitar pukul 12.30 WIB. Selanjutnya, jenazah dibawa ke Jakarta untuk diotopsi oleh tim forensik dari Rumah Sakit Polri Kramat Jati, RSCM, dan Universitas Indonesia. ”Hari ini (kemarin, Red) kami membongkar makam atas nama Iim Halimah yang diduga jadi salah satu korban pembunuhan oleh Wowon Cs,” kata Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga kepada wartawan seusai pembongkaran makam. Ditanya soal kemungkinan korban lain, Indra mengaku masih diselidiki. “Sekarang kami sedang meminta keterangan dari kakak Halimah dan melakukan tes DNA kepada pihak keluarga,” tandasnya. Keluarga Halimah mendukung proses ekshumasi tersebut. Mereka berharap proses itu mampu menguak penyebab kematian Halimah. “Keluarga mendukung supaya kasus ini segera ada kejelasan dan terungkap oleh polisi,” kata Misbah, 40, adik Halimah. Keluarga Halimah juga ingin mengetahui hasil dari pemeriksaan jenazah. Sebab, sebelum berita tentang pembunuhan berantai Wowon Cs terungkap, keluarga menyangka Halimah meninggal karena mengidap penyakit tumor. Apalagi, sehari sebelum meninggal dunia, dirinya sempat menengok kondisi Halimah di Cianjur. Saat itu Halimah mengeluh sakit perut dan nyeri pipis. Perutnya membesar dan kerap keluar darah saat buang air kecil. ”Semula dikira sakit tumor. Makanya, keluarga sangat mendukung pembongkaran makam untuk menguak fakta yang sebenarnya,” ujarnya. Dia juga berharap Wowon cs dihukum seberat-beratnya. Hal yang sama disampaikan paman korban, Jaja, 63. Dia tidak menyangka keponakannya itu menjadi salah satu korban keganasan Wowon Cs. “Kami meminta pelaku dihukum mati. Semoga kasus ini bisa selesai secepatnya,” pungkasnya. Sebagaimana diberitakan, tiga serangkai pelaku pembunuhan berantai adalah Wowon Erawan alias Aki, 60; Solihin alias Duloh, 64; dan Dede Solehudin, 35. Total ada sembilan orang yang dihabisi oleh Wowon cs. Lokasinya di Cianjur, Bekasi, dan Garut. Di Cianjur, korbannya adalah Wiwin (istri pertama Wowon), Halimah (istri kedua Wowon), Noneng (mertua Wowon), Bayu (anak Wowon dari Ai Maemunah), dan Farida (sedang diselidiki polisi). Di Bekasi, korbannya adalah Ai Maemunah (istri Wowon), Ridwan Abdul Muiz (anak Ai Maemunah hasil pernikahan sebelumnya), dan Riswandi (anak Ai Maemunah dari pernikahan sebelumnya). Sedangkan seorang lagi adalah Siti, warga Garut. Dari total jumlah korban, 4 di antaranya merupakan istri Wowon. Di Jakarta, penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya menelusuri aset komplotan Wowon cs. Mereka memang tidak hanya dijerat dengan pasal pembunuhan berencana. Sebab, mereka juga melakukan aksi penipuan kepada sejumlah TKW. Untuk sementara, TKW yang menjadi korban diketahui sebanyak 11 orang. Dua di antaranya adalah Siti dan Farida yang telah dibunuh Wowon cs. Tiga orang lainnya sudah dimintai keterangan. Lalu, empat TKW masih berada di luar negeri. Sedangkan sisanya dalam pencarian. (kus/ygi/oni)Sentimen: negatif (100%)