Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Bogor, Malang
Tokoh Terkait
Bima Arya
Durian Rancamaya Asli Kota Bogor Sudah Ada Sejak Ratusan Tahun
Ayobogor.com Jenis Media: Regional
AYOBOGOR -- Jika malang terkenal dengan apel malangnya, maka tidak salah jika Kota Bogor juga dikenal dengan Duriannya.
Durian asli Kota Bogor berada di wilayah Kelurahan Rancamaya, Kecamatan Bogor Selatan yang dikenal luas dengan sebutan durian Rancamaya.
Keberadaan durian asli Kota Bogor ini sudah ada ratusan tahun lamanya, itu dibuktikan dengan adanya pohon durian yang berusia sekitar 120 tahun dan 80 tahun yang saat ini masih produktif.
Wali Kota Bogor, Bima Arya menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo pada saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepala Daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Indonesia di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Selasa (17/1) lalu berharap ada kota-kota di Indonesia yang khas seperti Malang yang terkenal dengan apelnya.
"Iya kalau Malang itu dikenal sebagai kota apel, masa nggak ada kota yang bisa dikenal sebagai kota duren. Saat itu juga saya ingat Rancamaya dan kampung duren di Bogor Selatan," kata Bima Arya saat memberikan arahan dalam Musrembang Bogor Selatan, Rabu (25/1/2023).
Mendengar arahan dari Presiden Jokowi tersebut, Bima Arya kemudian melakukan koordinasi dengan Camat Bogor Selatan untuk tancap gas menasionalkan durian Bogor yang ada di Rancamaya.
Upaya meningkatkan pamor durian Rancamaya sebagai identitas Bogor terus dilakukan oleh Pemerintah kota (Pemkot) Bogor dengan melakukan restorasi durian lokal.
Pada 17 Maret 2022, Wali Kota Bogor Bima Arya secara simbolis melakukan penanaman pertama bibit durian lokal sebanyak 2.700 bibit di Kampung Legok Petir, Kelurahan Rancamaya.
"Karena sudah ada modalnya duren Rancamaya ini, nanti lokasi dan sebagainya harus kita bangun intervensi fisik karena persoalan akses dan lain-lain. Saya membayangkan nanti jalanya dibangun kemudian ada intervensi dan lain-lain," ujarnya.
Selain upaya memaksimalkan potensi kampung durian, lanjut Bima Arya distribusi pemasaran durian Rancamaya ini juga harus disebar di pusat kota dan di wilayah lain di Kota Bogor.
Di lokasi yang sama, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor, Dadang Iskandar Danubrata mengatakan sangat setuju dengan rencana itu.
"Saya sudah dari dulu menyampaikan ke pak camat usulan ini untuk membuat kampung durian lebih sangat dikenal lagi," katanya.
Peningkatan kampung durian di Bogor Selatan sudah masuk rencana program di wilayah Kecamatan Bogor Selatan.
Camat Bogor Selatan, Hidayatullah mengatakan upaya yang sudah dilakukan diantaranya membuat kampung durian dengan mengadakan festival rutin tahunan serba durian.
Bagi masyarakat yang ingin mencicipi durian Bogor bisa langsung datang ke wilayah Kelurahan Rancamaya, disana berjajar kios-kios di sisi jalan yang menjajakan buah durian.
Namun jika masyarakat ingin melihat pohon durian yang ada di Bogor bisa mengunjungi Kampung Durian di RW 9, Kelurahan Rancamaya.
"Potensi durian Rancamaya Alhamdulillah sekarang kita sudah ada kampung durian khusus, yang awalnya ada diseluruh wilayah sekarang ada kampung khusus di RW 9 di Legok Petir," ujar Lurah Rancamaya, Hardi Rahardian
Ia mengakui saat ini populasi durian rancamaya memang agak berkurang, untuk itu Pemkot Bogor terus melakukan restorasi.
Rencana Pemkot menjadikan durian rancamaya untuk menjadi identitas Bogor sebagai kota durian merupakan tantangan tersendiri bagi wilayah, masyarakat dan petani.
"Kita akan terus merestorasi dan kita memberikan edukasi ke masyarakat bahwa durian rancamaya ini sudah benar-benar jadi identitas Kota Bogor, sehingga harus dijaga, kita rawat dan terus kita tanam," katanya.
Untuk mewujudkan itu Hardi juga berharap ada distribusi yang merata dengan membuat sentra durian di pusat kota maupun di wilayah di luar Bogor Selatan untuk memperkuat identitas Bogor sebagai kota durian.
"Jadi ketika ini panen, petani dan warga tidak sulit lagi menjualnya, tapi tinggal disalurkan atau di kios-kios durian di Kota Bogor," harapnya.
Sentimen: negatif (64%)