Politikus PDI Perjuangan, Ruhut Sitompul menjadi bulan-bulanan masyarakat lagi karena cuitannya di media sosial.

Bukannya mendapatkan dukungan, pembelaannya akan Joko Widodo alias Jokowi kali ini malah mendapatkan sorotan tajam.

Baca Juga: Ngegocek Lawan Saat Nyindir Proyeknya Jokowi, Anies Baswedan Kian Disoroti: Dia Makin Pinter...

Ruhut awalnya mengatakan bahwa narasi mantan gubernur tersebut sedang berperang dingin dengan Megawati Soekarnoputri merupakan sebuah narasi sesat.

Dirinya bahkan sampai mengatakan bahwa narasi tersebut diciptakan hanya untuk mengadu domba PDI Perjuangan.

"Si raja dungu menggerung-gerung masih saja mau coba-coba mengadu Banteng," tulis Ruhut melalui akun Twitter-nya @ruhutsitompul pada Senin (23/1/2023).

Ruhut Sitompul lantas menegaskan bahwa seluruh kader partai wong cilik selalu tegak lurus dengan arahan Megawati.

Baca Juga: Ucapannya Nyindir Anies Baswedan, Menterinya Jokowi Dibikin Tak Tenang: Rakyat Akan Menuntut...

"Keluarga besar PDI Perjuangan kami kader konsisten tegak lurus arahan Ibu Megawati Soekarnoputri 'Perjuangan sudah Bulat, PDI Perjuangan Harus Menang' MERDEKA," terang Ruhut.

Cuitan politisi senior ini pun sontak saja menjadi sorotan dari netizen. Dalam komentarnya netizen justru melemparkan cibiran kepada Ruhut.

Baca Juga: Pembakaran Al Quran Bikin Geram, Ketegasan Pemerintahan Jokowi Kian Dinantikan: Panggil Dubes Swedia

"Konsisten apaan, dulu di Golkar sama Demokrat konsisten katanya, sekarang PDI Perjuangan. Lo bukan konsisten tapi loncat-loncat sambil jilat -jilat," ujar netizen.

"Si Poltak kader konsisten menjilat, dulu Golkar, Demokrat, lanjut Banteng Merah. 2024 sia-siap menjilat liang kubur," imbuh netizen lain.

Baca Juga: Berambisi Jadi Next Jokowi, Label Dukung Khilafah Jegal Anies Baswedan Lagi: Dia Mau Dipojokkan...

"Kasihan sudah menjilat jungkir balik masih dicuekin," komentar netizen lainnya lagi.

Baca Juga: Tak Terima Disindir, Loyalis Anies Ungkap Alasan Proyek Sodetan Ciliwung Mangkrak 6 Tahun..

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Warta Ekonomi dengan Suara.com.