Wali Kota Blitar Berharap Kasus Perampokannya Segera Diungkap Polisi
Beritajatim.com Jenis Media: Politik
Blitar (beritajatim.com) – Satu pekan lebih kasus perampokan Wali Kota Blitar Santoso belum juga terungkap.
Polisi hingga kini belum bisa menangkap para pelaku perampokan dan penyekapan Wali Kota Blitar Santoso dan sang istri Fetty Wulandari beserta 3 orang anggota Satpol PP yang berjaga.
Meski terencana, namun aksi kejahatan yang dilakukan oleh para perampok tersebut terbilang tidak rapi. Hal itu terbukti dari banyaknya sidik jari para pelaku yang tertinggal di Rumah Dinas Wali Kota Blitar saat kejadian.
Sidik jari para pelaku terdeteksi karena mereka tidak menggunakan sarung tangan. Polda Jatim dan Polres Blitar Kota pun mengaku telah mengantongi identitas para pelaku perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar.
Santoso Wali Kota BlitarNamun hingga kini polisi belum juga mengumumkan adanya pelaku yang telah ditangkap. Hal itu pun direspon oleh Wali Kota Blitar Santoso.
Santoso berharap Polda Jatim dan Polres Blitar Kota segera mengungkap kasus tersebut. Wali Kota Blitar tersebut berharap para perampok bisa segara dilumpuhkan oleh polisi.
“Ya tentunya kami berharap kasus ini segera diungkap oleh Polisi, tapi yang jelas kami serahkan sepenuhnya kasus ini ke pihak Polda Jatim dan Polres Blitar Kota,” Kata Santoso Wali Kota Blitar, Selasa (20/12/2022).
Dengan banyaknya bukti yang dikantongi oleh polisi Wali Kota Blitar berharap kasusnya bisa segera diungkap. Santoso menambahkan bahwa selama ini dirinya aktif melakukan komunikasi dengan Polda Jatim maupun Polres Blitar Kota terkait perkembangan kasus perampokan yang menimpanya.
Menurut Santoso, selama ini Polda Jatim dan Polres Blitar Kota telah bekerja secara profesional untuk mengungkap kasus tersebut. Namun sebagai korban dirinya tentu berharap kasus yang menimpanya dapat segera diungkap.
“Dari petugas selalu mengkonfirmasi kalau ada informasi tambahan yang dibutuhkan ya mudah mudahan bisa segera terungkap,” imbuhnya.
Selain itu orang nomor satu di Kota Blitar itu enggan menduga soal keterlibatan orang dalam di kasus perampokan yang menimpanya. Menurut Santoso ia tidak bisa menyimpulkan karena tidak ada ciri ciri yang ia kenali dari para pelaku perampokan.
Selain menggunakan penutup kepala dan bermasker, kondisi Santoso yang disekap dengan lakban juga membuatnya tidak bisa melihat para pelaku. Menurut Santoso, ia hanya bisa mengenali suara pelaku yang menggunakan berbahasa Indonesia lancar.
Menurut Wali Kota Blitar itu, para perampok menggunakan logat bahasa Indonesia yang fasih dan tidak medok atau Kejawanan.
“Yang jelas menggunakan bahasa Indonesia lancar, kalau soal orang mananya saya tidak bisa mengenali,” pungkasnya.
Sementara itu kini kasus perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar itu telah diambil alih oleh Polda Jatim dibantu Bareskrim Polri. Pengambil alihan ini dilakukan untuk mempermudah proses pengungkapan kasus perampokan Wali Kota Blitar Santoso.
Kasus perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar Santoso itu kini juga telah dinaikkan statusnya dari penyelidikan ke penyidikan oleh polisi. Peningkatan status kasus ini dilakukan karena polisi telah mengantongi seluruh bukti kejahatan termasuk identitas pelaku.
“Kami sampaikan kasus 365 Rumah Dinas Wali Kota Blitar kini telah naik ke tahap penyidikan, dan kini kasus tersebut telah diambil alih Polda Jatim untuk mempercepat proses pengungkapan,” kata Kapolres Blitar Kota AKBP Argo Wiyono.
Polres Blitar Kota pun meminta semua pihak untuk bersabar karena semua tim kini tengah bekerja untuk mengungkap kasus perampokan yang menimpa Wali Kota Blitar Santoso. (owi/ted)
Sentimen: negatif (78%)