Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Kab/Kota: Stockholm, Ankara
Tokoh Terkait
Rasmus Paludan
Usai Bakar Al Quran, Rasmus Paludan Ngaku Ketakutan karena Dapat Ancaman
Vivanews.com Jenis Media: Nasional
Selasa, 24 Januari 2023 - 14:34 WIB
VIVA Dunia – Politisi Swedia Rasmus Paludan, yang saat ini tengah jadi pembicaraan setelah melakukan aksi pembakaran Al Quran pada akhir pekan lalu, mengaku takut karena ancaman yang diterimanya.
Apalagi, kemarahan atas protes pembakaran Al Quran tersebut menghasilkan protes hari kedua di Turki, yang mencerminkan ketegangan antara kedua negara.
Melansir AP, sekitar 250 orang berkumpul di luar Konsulat Swedia di Istanbul, tempat foto aktivis anti-Islam Denmark, Rasmus Paludan dibakar.
Paludan membakar kitab suci umat Islam di luar Kedutaan Besar Turki di Stockholm pada Sabtu, memicu protes di Istanbul dan Ankara malam itu.
Massa membakar foto politikus Swedia pembakar Al Quran, Rasmus PaludanPeserta dalam acara hari Minggu membawa bendera hijau yang menampilkan proklamasi iman Islam dan spanduk bertuliskan "Kami mengutuk Islamofobia yang didukung negara Swedia." Sebuah tanda di jendela Konsulat Swedia berbunyi, "Kami tidak sependapat dengan pandangan idiot yang membakar kitab itu."
Rasmus Paludan, yang memiliki kewarganegaraan negara ganda Denmark dan Swedia, bukan pertama kali menargetkan kitab suci umat Islam tersebut.
Otoritas Swedia mengizinkan tindakan tercela Paludan yang berusia 41 tahun di depan Kedutaan Besar Turki di Stockholm.
Lingkaran keamanan dibuat oleh polisi Swedia di sekitar Paludan. Paludan diamankan setelah membakar kitab suci Islam yang dilemparnya ke tanah.
Usai aksi memalukan itu, muncul pernyataan dari Paludan, sementara pesan reaksi menghujani insiden tersebut.
Berbicara kepada pers Swedia, Paludan mengatakan, "Setelah saya melakukan tindakan membakar kitab suci, saya berkata, 'Oke, itu saja.' Tapi ternyata tidak seperti yang saya kira." dikatakan.
"Saya takut”, akunya. "Apakah kamu takut?" tanya pewawancara. Dia menjawab, “Ya, saya takut karena seseorang mengatakan mereka akan membunuh saya. Mereka memberi tahu saya apa yang harus dilakukan," katanya.
Protes telah memperbaharui kekhawatiran tentang Turki yang menahan tawaran Swedia dan Finlandia untuk bergabung dengan NATO. Turki belum meratifikasi keanggotaan negara-negara Nordik dalam aliansi militer tersebut, mengatakan Swedia perlu mengatasi masalah keamanan Ankara.
Namun, ia berkata hal ini tidak ada hubungannya dengan keanggotaan NATO “Tidak ada hubungan antara tindakan ini dan keanggotaan NATO Swedia,” jelas agresor sayap kanan itu.
Sentimen: negatif (100%)