AYOBOGOR.COM - Berikut akan disampaikan tarif sewa Gelanggang Olahraga (GOR) Bogor Selatan dan Bogor Utara, Kota Bogor.

Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bogor mengusulkan bahwa tarif kedua GOR tersebut sebesar Rp500 ribu hingga Rp 1 juta perdua jam.

Namun, sampai saat ini untuk nilai tarif retribusi GOR tersebut belum final dan perlu dikaji dengan pembahasan mempertimbangkan dari berbagai aspek.

Baca Juga: Ertiga Kalah Saing! Ini Mobil Suzuki Terlaris di Tahun 2022, Penjualannya Capai Puluhan Ribu Unit

"Intinya kita harus mengakomodir kebutuhan olahraga sekitar terutamanya, memang akan dikaji, itu baru usulan sementara, belum final. Artinya akan banyak pembahasan dari berbagai sisi, kemampuan warga, perbandingan dengan lapangan sejenis, dan kebutuhan pemeliharaan," ucap Kadispora Kota Bogor Herry Karnadi.

Oleh sebab itu, dalam pembahasan nilai tarif retribusi GOR, pihaknya akan meminta masukan dari warga, pengurus wilayah, termasuk klub sepakbola sekitar GOR.

Hal itu dilakukan sebelum pengajuan revisi peraturan daerah (Perda) terkait retribusi masuk ke DPRD Kota Bogor.

"Jika nanti kondisi itu dirasa misalnya terlalu tinggi, pasti akan muncul dalam pembahasan nanti. Kalau saya kembali ke esensi dibangunnya GOR kecamatan buat warga. Saya juga dalam beberapa kesempatan menyampaikan dengan pak camat, pak lurah, LPM, RT, RW, jangan sampai nanti warga sekitar tidak bisa mengakses GOR yang sejatinya untuk mereka," katanya.

Baca Juga: Punya Balita dan Anak Sekolah? Segera Daftar BLT di Aplikasi Ini, Cair Rp3 Juta Februari 2023

Ia menjelaskan, bahwa saat ini ada nilai tarif retribusi baru sebatas melihat dari sisi perbandingan dengan lapangan bola sejenis dan kebutuhan pemeliharaan. Adapun besarannya Rp500 ribu per dua jam.

"Itu baru usulan awal, baru perkiraan, karena di lapangan sejenis dengan sintetis itu tinggi, Rp2 sampai Rp3,5 juta yang saya tahu. Angka ini (Rp500 ribu per dua jam) masih bisa berubah," ujarnya.

Sementara untuk pemeliharaan GOR Bogor Selatan dan Bogor Utara, jelas Herry, hingga enam bulan kedepan sejak rampungnya pembangunan pada Desember 2022 masih dilakukan oleh pelaksana pekerjaan atau kontraktor.

"Sekarang masih tanggung jawab kontraktor enam bulan kedepan. Jadi masih ada waktu pembahasan hingga penyelesaian perda (retribusi GOM)," pungkasnya.***