Update Banjir Aceh Utara: 21.389 Jiwa Terdampak, 904 Rumah Warga Terendam
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT – Hujan deras yang terjadi selama berhari-hari memicu luapan sungai hingga menyebabkan banjir di sejumlah wilayah di Aceh Tamiang. Berdasarkan update sementara, terdapat delapan kecamatan yang mengalami dampak paling parah hingga mendesak masyarakat untuk mengungsi.
Banjir merendam wilayah hulu, tengah dan hilir di Aceh Tamiang. Untuk delapan kecamatan yang terendam meliputi Bandar Pusaka, Kejuruan Muda, Sekerak dan Kejuruan Muda (hulu). Kemudian ada Karang Baru dan Kota Kuala Simpang (tengah). Hingga Rantau, Bendahara dan Seruway (hilir).
Ketinggian banjir di Aceh Tamiang rata-rata mencapai 30 sampai 120 centimeter. Dampak banjir yang terjadi bahkan sudah berlangsung selama tiga hari dan membuat sejumlah rumah warga mengalami kerusakan.
Melansir Antara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Utara mencatatkan sebanyak 21.389 jiwa dari 4.234 keluarga terdampak banjir. Sebanyak 27 kecamatan di Kabupaten Aceh Utara juga terendam.
Baca Juga: Dampak Banjir di Aceh Tamiang: Ratusan Rumah Rusak, Ribuan Orang Mengungsi
“Data sementara, sebanyak 21.389 jiwa dari 4.234 keluarga terdampak banjir. Dari jumlah tersebut, 2.311 jiwa dari 649 keluarga mengungsi di empat titik. Banjir merendam 904 rumah warga,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Aceh Utara, Mulyadi.
Kecamatan Langkahan mengalami dampak paling besar lantaran ketinggian banjir mencapai tiga meter. Adapun pemicu banjir tersebut adalah jebolnya tanggul sungai Krueng Arakundo.
“Banjir di Kecamatan Langkahan meliputi dua desa yakni Desa Geudumbak dan Desa Buket Linteung. Selain merendam rumah warga, banjir juga merendam fasilitas publik seperti sekolah dan dayah,” ujar Mulyadi.
Di Kecamatan Tanah Luas terdapat tiga desa yang terdapak, Kecamatan Matang Kuli ada 19 desa terdampak, Kecamatan Pirak Timu ada 14 desa terdampak, Kecamatan Lhoksukon ada 13 desa terdampak. Sedangkan untuk Kecamatan Sawang dan Kecamatan Banda Baro masing-masing satu desa terdampak.
Baca Juga: Ribuan Warga Aceh Mengungsi Akibat Banjir, BNPB Imbau Pemda Tetap Waspada
Selain merendam rumah warga dan menyebabkan kerusakan bangunan, banjir bandang di Aceh Tamiang juga merusak persawahan warga. Pemerintah memperkirakan 630 hektare persawahan warga di Kecamtan Matang Kuli terendam dan terancam gagal panen.
“Kami mengimbau masyarakat tetap waspada dan tidak panik. Tim BPBD terus memantau wilayah rawan banjir serta mempersiapkan penanganan tanggap darurat banjir,” ucap Mulyadi.
Pemerintah daerah pun saat ini fokus untuk menyalurkan bantuan logistik sandang dan pangan kepada para pengungsi. Bantuan sosial untuk korban banjir juga sudah mulai disalurka di empat kecamatan yakni Rantau, Bendahara, Kuala Simpang dan Sekerak sejak kemarin.
Selain dari pemerintah, bantuan banjir tersebut juga berasal dari pihak ketiga. Bantuan tersebut merupakan sisa sumbangan dari bulan November 2022 lalu.***
Sentimen: positif (94%)