Sentimen
Negatif (99%)
23 Jan 2023 : 21.57
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Event: Ramadhan

Institusi: MUI

Kab/Kota: Stockholm

Tokoh Terkait

Politisi Rasmus Paludan Bakar Al Quran, Ini Respon Waketum MUI Anwar Abbas

23 Jan 2023 : 21.57 Views 2

Pojoksatu.id Pojoksatu.id Jenis Media: Nasional

Politisi Rasmus Paludan Bakar Al Quran, Ini Respon Waketum MUI Anwar Abbas

POJOKSATU.id, JAKARTA — Waketum MUI, Anwar Abbas, merespon tindakan Rasmus Paludan, politisi Swedia yang membakar Al Quran. Hal ini sangat serius dan bisa memicu reaksi keras umat Islam.

Sikap tegas atas pembakaran Al Quran oleh Rasmus Paludan, penting ditunjukkan pemerintah Indonesia, agar peristiwa serupa tidak terulang kembali.

“Pemerintah Swedia jangan menganggap enteng masalah ini karena tindakan yang bersangkutan tidak mustahil akan mendapatkan reaksi keras dari umat Islam,” kata Anwar Abbas kepada wartawan, Senin (23/1).

Manusia, kata Anwar Abbas, perlu menjunjung tinggi cara hidup berdampingan dan saling menghormati.


Namun hal itu tidak ditunjukkan Rasmus yang membakar salinan Al Quran di dekat kedutaan besar Turki di Stokckholm.

-

Kemlu RI dan Pimpinan DPR Kecam Pembakaran Al Quran di Swedia

Ia pun khawatir tindakan pembakaran Al Quran dapat menyulut kemarahan umat Islam di dunia.

“Tindakan ini tentu jelas sangat berbahaya karena dia akan bisa memancing kemarahan umat Islam sedunia,” tandasnya.

Seperti diketahui, politisi Swedia, Rasmus Paludan, sudah berulangkali melakukan aksi kontroversial dengan membakar Al Quran. Terkini dia membakar Quran di depan Kedubes Turki.

Rasmus Paludan merupakan pemimpin partai politik sayap kanan Denmark, Stram Kurs.

Rasmus kembali membakar Al quran. Kali ini dia membakar Al Quran di dekat Kedutaan Besar Turki di Stockholm, Swedia, Sabtu (21/1/2023).

Dilansir Daily Mail, Paludan memimpin unjuk rasa di Swedia untuk menggalang dukungan menjelang pemilu pada September 2022.

Bahkan ketika itu, dia berencana membakar Alquran selama bulan suci Ramadhan.

Paludan yang dikenal sebagai pengacara dan YouTuber itu, membentuk partai sayap kanan Stram Kurs, yang diterjemahkan sebagai ‘Garis Keras’, di Denmark pada 2017.

Paludan menyatakan bahwa dia memusuhi Islam. Dia menyerukan semua Muslim dideportasi dari Denmark. (ikror/rmol/pojoksatu)

Sentimen: negatif (99.7%)