Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Bekasi, Cianjur, Garut
Kasus: mayat, pembunuhan
Tokoh Terkait
Brigjen Pol Adi Vivid Agustiadi Bachtiar
Polemik Ngemis Online ‘Mandi Lumpur’, Polisi Minta Setop Konten Serupa: Sangat Tidak Baik
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT – Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri minta konten mengemis online segera disetop para kreator konten. Imbas polemik nenek mandi lumpur di live TikTok, polisi memperingatkan hal itu harus dihentikan.
Sebelumnya, Direktur Dittipidsiber Bareskrim Polri, Brigjen Pol Adi Vivid Agustiadi Bachtiar sudah memastikan Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) telah menindaklanjuti kasus ‘mandi lumpur’ yang meresahkan masyarakat.
Menurut Adi Vivid, pihak Polda NTB telah memeriksa emak-emak yang viral dalam konten ngemis online 'mandi lumpur'.
Setelah rangkaian pemeriksaan dijalankan, ia mengatakan bahwa unsur pidana masih nihil dalam kasus tersebut, Hal ini lantara si nenek yang muncul di live sambil mandi lumpur tidak merasa dirugikan.
Baca Juga: 8 Fakta Horor Pembunuhan Berantai di Bekasi, Temuan Mayat Dicor hingga Silsilah Keluarga Wowon Cs
Alih-alih mengklaim diri sebagai korban eksploitasi, si nenek bersangkutan justru mengaku sukarela menjalankan ‘peran’ tersebut.
"Dari pemeriksaan yang dilakukan dari nenek tadi, tidak menjadi korban (eksploitasi) karena dia bagian dari pada konten kreator. Beda lagi kalau nanti kami temukan kalau nenek ini sebagai korban, bahwa dia dipaksa, dia kedinginan," tuturnya.
Kendati tak menemukan unsur pidana, Vivid menegaskan pada para kreator konten supaya hal ini tidak terulang lagi. Mengemis-ngemis menarik simpati orang dengan cara seperti ini, kata dia sangat tidak baik.
"Kami juga mengimbau rekan-rekan konten kreator untuk menyetop membuat kreator seperti itu. Karena itu tidak baik, ke depannya sangat tidak baik," ujarnya.
Baca Juga: Tak Hanya Racuni Sekeluarga di Bekasi, 3 Pembunuh Berantai Pernah Habisi 6 Korban di Cianjur dan Garut
Terkait si nenek dalam konten mandi lumpur yang viral tempo hari, bukan hanya membantah jadi korban, perempuan lansia tersebut juga mengaku menjadi bagian dari konten kreator alias semua hal yang dilakukannya di live hanya akting semata.
"Jadi nenek itu berperan seolah sebagai korban, seolah-olah kedinginan," ujar ungkap Adi Vivid kepada wartawan, Kamis, 19 Januari 2023.
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya akan meneruskan kasus ini sampai ke pemanggilan kepada para pemilik konten yang menggunakan cara serupa, yaitu mengeksploitasi kelemahan lansia untuk menarik simpati penonton.
Baca Juga: Adik Ferry Irawan Bantah Sikap Kasar Sang Kakak: Gak Sejahat yang Dipikirin
"Oleh karena itu dalam waktu dekat kami akan melakukan pemanggilan kepada konten kreator yang membuat kreator yang menurut kami tidak pas, yang mengeksploitasi kelemahan seseorang, nenek," sambungnya.
Untuk diketahui, polemik konten bersangkutan berawal dari viralnya video live di media sosial, yang dikenal dengan mandi lumpur saat siaran langsung di TikTok.
Konten yang berisi nenek tua mandi lumpur hingga beberapa orang tua yang ada didalam siaran langsung TikTok @intan_komalasari92 dikecam warganet. Pria bernama Sultan Akhyar, pembuat konten tersebut menjadi bulan-bulanan warga hingga kini. ***
Sentimen: negatif (100%)