Politikus PDI Perjuangan Ruhut Sitompul buat heboh dengan melemparkan kritik pada mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. 

Kritik Ruhut kepada Anies sering kali dilemparkan melalui laman sosial medianya, yakni di Twitter. Terbaru, Ruhut berkomentar soal pidato Anies Baswedan soal track record selama menjabat di Jakarta. 

Pada video pidato Anies yang diunggah oleh Ruhut menunjukkan Anies yang menyatakan bahwa bahwa dia tak akan berbicara panjang soal track record di Jakarta. 

Baca Juga: Geram Rocky Terus-terusan Kritik Jokowi, Ruhut PDIP Kasih Balasan Menohok

"Saya tidak akan berbicara panjang karena dua alasan, pertama biarkan kerja Pemprov DKI Jakarta selama lima tahun ini mereka yang berbicara biarkan karya itu menjadi bukti nyata, tak perlu dikatakan dalam pidato ini, lihatlah yang ada di Jakarta," ujar Anies Baswedan. 

Menanggapi video pidato tersebut, Ruhut menyebutkan bahwa Anies tampak seperti yang mabok. 

"Ini pidato atau lagi mabok duren ha ha ha pening Aku Tante Merdeka," tulis Ruhut di akun Twitternya pada Sabtu (21/1/2023). 

Cuitan Ruhut sontak mengundang berbagai respons dari warganet. 

"Kamu termasuk satu yang diperintahkan? tobat Hut, nyari makan itu banyak cara," komentar warganet. 

"Bicara mantap dan meyakinkan, tapi hasil kerja menunjukkan siapa kamu sebenarnya, patung bambu, patung sepatu, Formula E yang 2,4 T, dan rehab BMW kau ganti nama jadi JIS dengan biaya 4,2 T, seharusnya dana sebesar itu sudah sangat berarti bagi rakyat," imbuh warganet lain.

"Bukan mabok bang. Memang mampunya ya cuman itu. Kerja ga bisa kerja ngaco, kerja bikin unfaedah," tambah lainnya. 

Baca Juga: Buzzer Mingkem Berjamaah Soal Banjir di Wilayah Ganjar Pranowo, Pengamat Heran Bukan Main: Beda dengan Jakarta Era Anies Baswedan!

"Orang kalau udah benci, dicari-cari segala kekurangannya, tapi orang yang disanjung-sanjungnya tidak akan pernah bahas kekurangannya," tulis warganet di kolom komentar. 

Baca Juga: BSI Kembali Gelar Talenta Wirausaha, Ciptakan Muslimpreneur Tangguh

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Warta Ekonomi dengan Suara.com.