Rektor UIN Zaizu Mohammad Roqib dan Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi Foto (Toto Rusmanto)

Krjogja.com - PURBALINGGA - Progres pembangunan Gedung Kampus II Universitas Islam Negeri Prof KH Saifudin Zuhri (UIN Zaizu) di Kelurahan Karangsentul, Purbalingga sudah mencapai 38,9 persen. Ditargetkan gedung kampus itu selesai pada November tahun ini.

“Insya Allah sesuai target, lima gedung rampung dan bisa dioperasionalkan untuk menerima mahasiswa baru,” tutur Rektor UIN Saizu Mohammad Roqib kepada wartawan usai beraudiensi dengan Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi di Ruang Rapat Bupati, Kamis (19/1/2023).

Pada tahap pertama, UIN Zaizu akan membuka Fakultas Sains dan Teknologi dengan lima program studi. Masing-masing program studi arsitektur, informatika, perpustakaan dan sains informasi, ilmu lingkungan dan fisika. "Kampus Purbalingga juga menjadi pusat pendidikan profesi dan sertifikasi," ujarnya.

UIN Zaizu, lanjut Roqib, juga akan menjalankan program mitra pesantren dan integrasi keilmuan dalam bentuk Mahad Al Jamiah di Kampus Purbalingga. Selain belajar sains, mahasiswa UIN juga dibekali Ilmu keagamaan dan sosial.

“Jadi, mahasiswa kami nantinya, misalnya menjadi arsitek juga mampu menjawab persoalan keagamaan sehingga menjadi insan kamil yang sejahtera sekaligus bahagia,” ujarnya.

Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menuturkan, salah satu program unggulan pemkab Purbalingga, yakni desa digital. Tiwi berharap UIN Saizu bisa bekerjasama, mendorong pelayanan publik di desa dengan digitalisasi. Program integrasi sains dan keagamaan yang dijalankan UIN Saizu dalam pembelajaranya juga dinilai sangat baik.

“Kami sangat mengapresiasi. Jadi, tidak hanya meningkatkan IPM tetapi berkontribusi terhadap pembangunan keagamaan,” imbuhnya.

Bupati Tiwi juga menyatakan siap bekerjasama untuk program mitra pesantren. Menurutnya, Pemkab Purbalingga terus membina hubungan baik dan selalu memberikan dukungan terhadap pengembangan pesantren.

“Saat ini kita punya kegiatan pemberdayaan ekonomi pesantren, memberikan bantuan operasional pesantren, beasiswa santri dan lainnya. Ini adalah peluang yang bisa disinergikan,” pungkasinya. (Rus)