Sentimen
Positif (100%)
22 Jan 2023 : 14.54
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Solo

Tokoh Terkait

Jalan Panjang Raja Baru Pura Mangkunegaran Emban Tanggung Jawab Besar

22 Jan 2023 : 21.54 Views 1

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Jalan Panjang Raja Baru Pura Mangkunegaran Emban Tanggung Jawab Besar

PIKIRAN RAKYAT – Pemimpin Pura Mangkunegaran, KGPAA Mangkunegara IX meninggal dunia 14 Agustus 2021. Takhta tertinggi yang sempat kosong kini diisi sang putra, GPH Bhre Cakrahuyomo Wira Sudjiwo, yang kini telah menjadi KGPAA Mangkunegara X.

Dilantik sebagai pemimpin saat usianya belum genap 25 tahun membuat sosok Mangkunegara X jadi sorotan. Berbagai pertanyaan seperti ‘mampukah anak muda menjadi raja?’ sering berseliweran.

Akan tetapi, untuk membuktikan dia bersungguh-sungguh sebagai penerus Pura Mangkunegaran, Mangkunegara X telah melakukan banyak gebrakan sejak dilantik. Di bawah kepemimpinannya, keraton yang ada si Surakarta itu dibawa menuju kemajuan dengan cara-cara khas anak muda.

Pro dan kontra terkait caranya memimpin tak membuat Mangkunegara X patah arang. Dia berharap cagar budaya itu bisa maju dan lebih adaptif, tetapi tidak meninggalkan tradisi leluhur yang sudah diwariskan sejak ratusan tahun lalu.

Baca Juga: Jadi Lokasi Resepsi Pernikahan Kaesang Pangarep, Pura Mangkunegaran Punya Sejarah Penting

“Harus bisa juga progresif. Tentu risikonya akan lebih besar ketika menutup diri, jadi harus bisa berkembang juga seiring perkembangan zaman,” ucap Mangkunegara X kepada Pikiran-Rakyat.com, Kamis, 19 Januari 2023.

Menurut pria yang juga menjabat sebagai Komisaris PT KAI itu, kebudayaan merupakan media untuk berkomunikasi hingga berdiplomasi. Oleh karena itu, kolaborasi dengan berbagai lini akan membuka kesempatan yang lebih luas untuk bisa mengenalkan budaya Jawa.

“Mangkunegaran mempunyai prinsip kolaborasi dan akulturasi sangat kuat. Karena untuk maju, bersama-sama lebih kuat daripada maju sendirian. Semakin kebersamaannya diangkat, semakin kuat ke depannya,” ucapnya.

Majunya cagar budaya itu diharapkan mampu membantu Pemerintah Kota Solo dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memajukan pariwisata. Hal itu terbukti setelah Pura Mangkunegaran viral dan jadi tempat respesi pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono. Pengunjung bahkan sempat mencapai 1.000 orang per hari pada masa libur Natal dan Tahun Baru 2023. 

Gabungkan kemajuan teknologi dengan budaya

Untuk memajukan Pura Mangkunegaran, Mangkunegara X bersiap menggabungkan teknologi dengan budaya. Apalagi Pura Mangkunegaran memiliki banyak informasi yang siap dibagikan sebagai pusat sejarah.

Ke depannya, perpustakaan dan museum yang memiliki nilai informasi tinggi bisa lebih mudah diakses masyarakat dengan memanfaatkan teknologi.

“Terkait digitalisasi, bagaimana kita bisa menginkorporasikan kemajuan teknologi untuk kemajuan Mangkunegaran dan kebudayaan itu kan perjalanan yang panjang. Misalnya kami memiliki Reksa Pustaka, perpusatakaan Mangkunegaran yang sangat-sangat luar biasa, dengan arsip dari era Mangkunegara keempat sampai sekarang,” katanya.

Niat itu bukanlah untuk merombak habis-habisan tradisi Pura Mangkunegaran yang telah ada, melainkan untuk mengakselerasi kemajuan. Anak muda juga jadi target pengenalan sejarah keraton tersebut.

“Supaya apa yang ada bisa kita lestarikan, terus dilihat, dan dipelajari generasi ke depannya. Jadi kembali lagi kebudayaan yang kita miliki bersama bisa terus hidup dan bisa dikenal masyarakat luas. Kami dari pusat budaya tentu itu adalah amanah yang kami harus bisa jalankan,” katanya.

Jalan panjang sebagai pemimpin baru

KGPAA Mangkunegara X, sebelum menjadi raja, sempat menduduki posisi sebagai pengacara. Demi memimpin kerajaan, Dia harus melepas kesempatan-kesempatan lain pada masa mudanya.

Kendati demikian, Mangkunegara X justru sangat terberkati lantaran mendapat untuk meneruskan kepemimpinan mendiang ayahnya. Saat ditanya apakah dia sedih harus meninggalkan itu semua, dia menjawab dengan tegas bahwa dia tidak bersedih.

“Ini adalah bentuk pengabdian saya juga terhadap romo, terhadap eyang-eyang. Karena saya bukan apa-apa tanpa Eyang-eyang, tanpa Romo,” katanya.

Dengan merawat Pura Mangkunegaran sebaik mungkin, Mangkunegara X merasa seperti merawat sang ayah dan pendahulunya. Oleh karena itu, dia tak ingin mengecewakan banyak pihak.

“Apakah kangen (dengan kehidupan dulu), saya rasa itu wajar, tapi lebih dari itu saya bersyukur dengan amanah yang diberikan kepada saya,” katanya.

Mangkunegara X punya harapan besar untuk bisa membuat Pura Mangkunegaran terus hidup, mendukung kebudayaan, dan mendukung masyarakat. Dalam upayanya itu, dibutuhkan kerja sama dari berbagai pihak mulai dari pemerintah, abdi dalem, dan masyarakat.

Untuk bisa memimpin Pura Mangkunegaran, jalan Mangkunegara X masih sangatlah panjang, dengan tanggungjawab yang besar pula.***

Sentimen: positif (100%)