Elektabilitas Erick Thohir Sebagai Cawapres Tertinggi, Paling Kuat di 2024

22 Jan 2023 : 12.20 Views 1

Beritajatim.com Beritajatim.com Jenis Media: Politik

Elektabilitas Erick Thohir Sebagai Cawapres Tertinggi, Paling Kuat di 2024

Jakarta (beritajatim.com) – Elektabilitas Menteri BUMN, Erick Thohir, berdasarkan survei yang digelar Poltracking Indonesia paling tinggi di antara nama-nama yang lain. Dari hasil survei yang dirilis pada Kamis (22/12/2022) dengan tajuk ‘Tendensi Peta Politik Pilpres 2024: Tren Kekuatan Elektoral Partai Politik, Capres & Cawapres’ itu, elektabilitas Erick berada di angka 15,1 persen.

Erick menempati posisi teratas di antara 20 nama-nama lain. Di bawah Erick, ada Ridwan Kamil sebesar 14,0 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 11,7 persen, Sandiaga Salahuddin Uno 9,2 persen, Khofifah Indar Parawansa 5,5 persen, Muhaimin Iskandar 5,3 persen, Puan Maharani 3,4 persen, Mahfud MD 2,9 persen, Andika Perkasa 2,5 persen, Airlangga Hartarto 1,9 persen, dan cawapres lainnya dengan angka elektabilitas di bawah 1 persen.

Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR menerangkan, pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024 nanti, variabel cawapres menjadi sangat menentukan peluang kemenangan. Dia mendasarkan hal ini pada pengalaman yang terjadi di Pilpres 2004 dan 2014 lalu yang merupakan ruang terbuka tanpa petahana.

“Berdasarkan tendensi kedekatan dengan elit politik dan king maker Pilpres 2024, menurut tren data survei Poltracking, terdapat 10 figur cawapres potensial,” kata Hanta, Kamis (22/12/2022).

Di tendensi tersebut, Erick mendapatkan 16,1 persen. Sementara yang lain yaitu Ridwan Kamil 15,1 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 12,0 persen, Sandiaga Salahuddin Uno 9,4 persen, Khofifah Indar Parawansa 5,7 persen, Muhaimin Iskandar 5,7 persen, Puan Maharani 4,1 persen, Mahfud MD 3,0 persen, Andika Perkasa 2,7 persen, dan Airlangga Hartarto 2,6 persen.

Sedangkan dalam tren terbaru elektabilitas 10 cawapres di November 2022, kata Hanta, elektabilitas Erick meningkat signifikan. Sementara elektabilitas nama lain relatif stabil bahkan ada yang turun.

Berdasarkan peta sebaran data pemilih partai politik ke 10 cawapres potensial, Hanta mengatakan, Erick mendapat dukungan dari empat partai seperti PDI Perjuangan, Gerindra, PAN, hingga Perindo. Pemilih PDI Perjuangan (23,2 persen dari responden) memiliki preferensi pilihan cawapres cenderung kepada Erick Thohir sebesar 30,3 persen.

Pemilih Partai Gerindra (11,1 persen dari total responden) cenderung terbelah pilihan cawapresnya antara Erick Thohir dan Sandiaga Salahuddin Uno masing-masing 17.6 persen, Muhaimin Iskandar (16,8 persen), pemilih PAN (4,1 persen dari total responden) cenderung kepada Erick Thohir dengan 20,8 persen, dan pemilih Partai Perindo (2,8 persen total responden) cenderung terbelah antara Ridwan Kamil sebanyak 24,2 persen dan Erick Thohir 21,3 persen.

Hanta mengatakan temuan ini adalah potret terbaru peta kekuatan politik elektoral Capres, Cawapres, dan partai politik dalam rentang survei 21-27 November 2022. Berbagai kemungkinan bisa saja terjadi, melihat Pemilu Serentak 2024 masih satu tahun lebih.

Namun jika melihat tendensi peta kekuatan politik terbaru, capres, cawapres, dan partai politik terkuat akan mengarah pada beberapa figur dan partai potensial seperti terekam dalam survei.

“Meski, dinamika, peristiwa, dan momentum politik yang akan berlangsung ke depan, tetap berpotensi mengubah peta kekuatan
politik elektoral,” kata Hanta.

Survei nasional Poltracking Indonesia digelar pada 21-27 November 2022 menggunakan metode stratified multistage random sampling. Jumlah sampel dalam survei ini adalah 1.220 responden dengan margin of error +/- 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Klaster survei ini menjangkau 34 provinsi seluruh Indonesia secara proporsional berdasarkan data jumlah populasi pemilih terakhir. Sedangkan stratifikasi survei ini adalah proporsi jenis kelamin pemilih.

Metode sampling ini meningkatkan representasi seluruh populasi pemilih secara lebih akurat. Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner terhadap responden yang telah terpilih secara acak, dengan 10 responden untuk setiap satu desa maupun kelurahan terpilih. [beq]

Sentimen: positif (92.8%)