Sentimen
Negatif (100%)
22 Jan 2023 : 02.23
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Bekasi

Kasus: pembunuhan

Tokoh Terkait

Apakah Serial Killer Bisa Disembuhkan? Simak Penjelasan Psikolog

22 Jan 2023 : 09.23 Views 1

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Apakah Serial Killer Bisa Disembuhkan? Simak Penjelasan Psikolog

 

PIKIRAN RAKYAT - Publik dihebohkan dengan tindak kriminal pria bernama Wowon yang diduga telah melakukan pembunuhan berantai pada 9 korban. Awalnya kasus yang diduga disebabkan keracunan itu berakhir menjadi serial killer, ini berdasarkan pengakuan tersangka.

Selain aksi Wowon menghabisi nyawa manusia, ada motif dibalik aksi keji Wowon pada korban yang sebagian besar adalah keluarganya yang menjadi sorotan. Wowon menghabisi nyawa, mertua, istri, dan anak sambungnya menggunakan racun.

Serial Killer dalam Film The Patient

Serial ini menimbulkan beberapa pertanyaan pelik, salah satunya bagaimana terapi yang efektif untuk menyembuhkan kondisi tersebut. Di beberapa titik, apakah pelaku pembunuhan di serial The Patient akan berubah.

Banyak peneliti masih berpikir tentang pengobatan pembunuhan berantai karena sangat langka. Namun ada beberapa alasan untuk memikirkan bahwa persepsi tentang pembunuhan berantai begitu menyeramkan.

Baca Juga: Apa yang Menyebabkan Seseorang Jadi Serial Killer? Sosok Ibu Dinilai Berperan Penting

Apakah Serial Killer Bisa Disembuhkan? 

Psikolog Robert Hale berpendapat bahwa beberapa pembunuh mendapat dorongan untuk membunuh, dorongan itu timbul awalnya dari perasaan. Rasa cemas merupakan respons maladaptif untuk berada dalam situasi yang tidak berbahaya.

Meski demikian, metode dan strategi digunakan terapis untuk merawat orang dengan kecemasan atau fobia demi melupakan respons tersebut, hal itu bisa diterapkan pada orang dengan perasaan ingin membunuh.

Dalam sebuah wawancara, sutradara film The Patient mengungkapkan motivasi untuk membuat film tersebut, " Dia merasa menjadi korban, ini alasan bahwa ia berhak atas semua yang dia lakukan," katanya dikutip Pikiran-Rakyat.com dalam laman Psychology Today.

Sebuah studi pada kasus yang diterbitkan pada tahun 2003 psikiater Andrew Reisner, Mark McGee, dan Stephen Noffsinger menjelaskan perawatan seorang pria berusia 27 tahun bernama Mr. Fantasi yang berulang kali membunuh orang.

Dia awalnya dirawat menggunakan penstabil suasana hati dan antidepresan, serta antipsikotik karena beberapa delusi yang dia alami, salah satunya keyakinan bahwa dia bukan manusia. Studi kasus melaporkan bahwa obat-obatan tersebut membantu mengatur emosinya dan membuatnya lebih terbuka terhadap terap kognitif, artisnya ia bisa belajar untuk mengelola pikiran dan perasaannya menjadi lebih baik.

Selama delapan bulan, dia menyadari bahwa ia benar-benar menyukai prang lain dan menginginkan hubungan yang bermakna, namun ia takut ditolak. Dia belajar cara yang lebih konstruktif untuk menangani penolakan sosial saat itu terjadi.

Keinginan kuat untuk membunuh orang berangsur hilang dan dalam tindak lanjut empat bulan dipulangkan. Setelah dipulangkan, kesehatan mentalnya semakin baik.

Baca Juga: Cerita Lengkap Serial Killer Bekasi: Pelaku Tega Bunuh 3 Istri, Mertua, dan Anak-Anaknya

Mencegah Perilaku Pembunuhan dengan Mengobati Penyakit Mental

Menurut penelitian yang dipublikasikan pada tahun 2015, kecenderungan pembunuhan umumnya berdasarkan pada gangguan psikologis, khususnya skizofrenia dan gangguan bipolar, terutama jika dikombinasikan dengan penyalahgunaan obat terlarang.

Pengobatan terbaik untuk seorang pembunuh salah satunya mengobati kondisi dasar yang mendorong mereka untuk membunuh, salah satunya penyakit mental. Perubahan suasana hati harus dikendalikan, ini langkah kunci untuk membantunya berpikir jernih.

Ada pesan positif dalam kasus serial killer film The Patient, film ini menunjukkan pada kita bahwa perubahan mungkin terjadi di sudut paling ekstrim dan paling buruk dari umat manusia seharusnya memberi kita harapan bahwa kita juga bisa berubah.***

Sentimen: negatif (100%)