Sentimen
Positif (88%)
20 Jan 2023 : 17.52
Informasi Tambahan

BUMN: PTDI

Tokoh Terkait

Pusat Penerbangan TNI-AL Tambah 4 Pesawat Udara dan 1 Helikopter

20 Jan 2023 : 17.52 Views 2

Mediaindonesia.com Mediaindonesia.com Jenis Media: Nasional

Pusat Penerbangan TNI-AL Tambah 4 Pesawat Udara dan 1 Helikopter

PUSAT Penerbangan TNI Angkatan Laut (Puspenerbal) menambah alat utama sistem senjata (alutsista) berupa tiga pesawat latih, satu helikopter latih dan pesawat CN.

Tiga pesawat dan satu helikopter untuk latihan para rajawali muda, sedangkan pesawat CN untuk operasi pengintaian udara maritim dan pengamatan laut.

Alutsista baru yang dimiliki Puspenerbal ialah tiga pesawat latih Piper Archer PA-28-181 buatan Amerika Serikat. Ini adalah pesawat latih dasar yang akan digunakan Skuadron Udara 200 Wing Udara 2, untuk melatih para calon rajawali muda atau pilot Puspenerbal.

Alutsista baru lainnya adalah pesawat Helikopter Bell 505 Jet Ranger X, buatan dari Bell Trexton Kanada. Helikopter bermesin tunggal tersebut memiliki kemampuan kecepatan, dalam mendekati target sasaran musuh yang dicari.

Sementara alutsista baru terakhir adalah pesawat CN 235-220 MPA, buatan dalam negeri PT Dirgantara Indonesia. Pesawat ini memiliki fungsi sebagai intai udara, serta pengamatan laut untuk menjaga kedaulatan NKRI.

Pesawat buatan dalam negeri ini bisa terbang hingga 25 ribu feet dan dilengkapi peralatan patroli maritim yaitu forward looking infrared (Flir) radar, sehingga memungkinkan untuk melaksanakan patroli maritim maksimal.

Kepala Staf TNI-Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengakui, jumlah kekuatan alutsista yang dimiliki Puspenerbal masih belum ideal. Untuk itu, jumlah pesawat latih TNI AL akan terus ditambah dan lebih diutamakan memilih menggunakan produk dalam negeri.

"Yang paling mendesak ialah pesawat patroli maritim atau MPA (maritime patrol aircraft-Red). Ke depan akan dilengkapi kemampuan anti-kapal selam dan kapal permukaan. Jadi ke depan kami tidak surveilans saja namun beberapa jenis bisa melakukan fungsi peperangan di laut," kata KSAL.

Ali menambahkan, pemenuhan kebutuhan alutsista merupakan program prioritas kedua, dengan fokus untuk mencapai kekuatan yang siap dioperasionalkan. Namun alutsista yang siap dioperasionalkan dan digelar tersebut disesuaikan kebutuhan operasi. (N-2)

Sentimen: positif (88.6%)