PIKIRAN RAKYAT – Buntut viral potongan video ceramahnya di media sosial, Budayawan Emha Ainun Nadzib yang kerap dipanggil Cak Nun itu mengaku disidang oleh keluarganya, terutama sang anak, Noe vokalis Letto.

Seperti diketahui, Cak Nun menggegerkan internet kala cuplikan videonya beredar luas. Pasalnya, dalam rekaman tersebut, ia menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) ibarat Firaun di Indonesia.

Tak hanya itu, dia juga mengatakan Jokowi sebagai Fir’aun dibantu Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan sebagai Hamannya, serta para oligarki yang diibaratkan Qorun.

Mulanya Cak Nun menyinggung soal Pemilu 2024 yang dikuasai segelintir penguasa. Dia mengatakan nihil kesempatan untuk memenangkan pemimpin yang dikehendaki rakyat karena algoritmanya sudah disetir sejak awal.

Baca Juga: Prediksi Juventus vs Monza di Coppa Italia: Head to Head, Statistik Tim hingga Starting Line Up 

"Hasil pemilu mencerminkan tingkat kedewasaan dan tidak rakyatnya. Betul tidak? Bahkan juga algoritma pemilu 2024. Kan, enggak mungkin menang, wis ra ono sing menang saiki (udah nggak akan ada yang menang)," kata Cak Nun, dalam potongan video tersebut.

"Karena Indonesia dikuasai oleh Firaun yang namanya Jokowi, oleh Qorun yang namanya Anthony Salim dan 10 naga. Terus Haman yang namanya Luhut," ujar dia.

Menurut penilaiannya, seluruh sistem dan instrumen politik di Indonesia telah dalam genggaman Firaun, Haman, dan Qorun masa kini.

"Negara kita sesempurna dicekel oleh Firaun, Haman, dan Qorun. Itu seluruh sistemnya, seluruh perangkatnya, semua alat-alat politiknya sudah dipegang mereka semua. Dari uangnya, sistemnya, sampai otoritasnya, sampai apapun," kata dia.

Baca Juga: Semarak Tahun Baru Imlek 2023, Banyak Program Diskon Menarik dari bank bjb

Sontak video itu menarik atensi hingga tuai reaksi dari banyak pihak. Tak disangka, kritikan paling pedas justru datang dari keluarganya, utamanya sang anak,

"Saya itu barusan disidang sama keluarga, dihajar pokoke disalah-salahke, digoblok-goblokke, disesat-sesatke. Kenapa digoblok-goblokke, karena saya mengucapkan yang seharusnya tidak saya ucapkan," kata Cak Nun.

"Saya dianggap tidak bijaksana. Kan saya mengajarkan jangan ngomong 'siapa', tapi 'apa', kan gitu. Itu saya sendiri melanggar," tutur Cak Nun.

Artinya, dia gagal menerapkan nilai yang sering dia ajarkan pada orang lain, yaitu untuk tidak menghakimi ‘orang’ melainkan perbuatannya.

Baca Juga: Respons Kejagung Soal Putri Candrawathi Dituntut 8 Tahun Penjara: Sudah Tepat

Bahkan, lanjut dia, putranya yakni Sabrang Mowo Damar Panuluh alias Noe vokalis band Letto ikut menegurnya habis-habisan

"Jadi ya saya minta maaf sama keluarga, termasuk Sabrang (Noe) iki ngajar aku entek-entekan (Noe ini ngajarin saya habis-habisan) karena saya melakukan apa yang saya sendiri mengajarkan (ke orang) untuk tidak dilakukan," ucap dia.

Cak Nun mengaku teguran dan sikap marah dari keluarganya tak jadi soal. Dia justru senang dipedulikan seperti itu, merasa dicintai dan diarahkan oleh orang-orang terdekatnya. ***