Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Bekasi
Kasus: pembunuhan
Tokoh Terkait
Korban Pembunuhan Wowon Cs Diduga Lebih dari 9, Polisi Selidiki
Okezone.com Jenis Media: Nasional
JAKARTA - Polda Metro Jaya menduga lebih dari sembilan orang menjadi korban pembunuhan serial Wowon Cs. Polisi pun bakal mendalami kasus dugaan pembunuhan berantai itu.
"Ini terus kami selidiki secara berkesinambungan, karena dari beberapa saksi yang menyatakan masih ada teman kami belum jelas di mana," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Kamis (19/1/2023).
Hengky menyatakan, penyelidikan belum selesai. Ia memastikan, pihaknya bakal menelusuri para korban baik di luat negeri maupun di Indonesia.
Hengky mengaku, pihaknya belum mengetahui keterlibatan jaringan Wowon Cs. Ia memastikan, pihaknya bakal menyelidiki kasus tersebut.
"Kita sedang selidiki dari berbagai aspek kita selidiki. Yang jelas kita berpesan buat para pelaku, tidak akan pernah ada kejahatan yang sempurna," terang Hengky.
Sebagai informasi, sembilan orang menjadi korban pembunuhan berantai serial killer. Para korban diduga ada yang dicekik dan diberi racun pestisida yang biasa digunakan untuk memberantas hama.
"Hasil pemeriksaan laboratoris ditemukan unsur kimiawi berbahaya atau racun di dalam kopi yang diseduh di ruang belakang dekat sumur, muntahan kamar depan dan tengah," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, Kamis (19/1/2023).
Follow Berita Okezone di Google News
Kasus itu terungkap kala polisi mengendus tewasnya tiga orang di Ciketingudik, Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jawa Barat tidak murni keracunan. Para korban dipastikan tewas akibat diracun. Korban meninggal adalah ibu dan anak atas nama AM, 35; RAM, 21; dan MR, 19.
Para korban diduga diracun oleh Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehudin. Dalam kesehariannya, ketiga tersangka juga kerap melakukan tindak pidana penipuan bermodus supranatural dengan menjanjikan kekayaan terhadap orang lain. Nahasnya, keluarganya sendirilah yang pada akhirnya menjadi korban karena dianggap berbahaya karena mengetahui.
"Awalnya penipuan, janji dan motivasi kesuksesan hidup, setelah korban serahkan harta benda, lalu dihilangkan, termasuk saksi-saksi yang mengetahui. Keluarga dekat dianggap berbahaya karena mengetahui membunuh," ungkap Fadil.
Sentimen: negatif (100%)