Sentimen
Positif (99%)
18 Jan 2023 : 19.05
Informasi Tambahan

BUMN: Baznas

Event: Zakat Fitrah

Kasus: covid-19

Tokoh Terkait

Penyaluran dana Zakat, Wapres Minta Prioritaskan Warga Miskin Ekstrem

18 Jan 2023 : 19.05 Views 1

Jawapos.com Jawapos.com Jenis Media: Nasional

Penyaluran dana Zakat, Wapres Minta Prioritaskan Warga Miskin Ekstrem

JawaPos.com – Wakil Presiden Ma’ruf Amin memberikan sambutan secara virtual dalam peringatan HUT ke-22 Baznas di Jakarta kemarin (17/1). Dalam kesempatan itu ada beberapa catatan yang dia sampaikan. Diantaranya adalah pengelolaan dana zakat harus profesional. Kemudian penyalurannya diprioritaskan untuk masyarakat miskin ekstrem.

Ma’ruf mengatakan salah satu program pemerintah saat ini adalah penghapusan kemiskinan ekstrem. Dia mengatakan upaya itu tidak mudah. Penghapusan kemiskinan ekstrem membutuhkan kolaborasi atau kerjasama banyak pihak, termasuk keterlibatan Baznas.

’’Saya meminta Baznas untuk dapat memberikan prioritas dan menjangkau kelompok masyarakat miskin ekstrem melalui penyaluran yang tepat sasaran,’’ katannya. Dia menuturkan peningkatan kesejahteraan masyarakat selama ini sudah mendapatkan dukungan dari banyak pihak. Termasuk dari Baznas yang menyalurkan dana sosial dari zakat, infak, dan sedekah (ZIS).

Dalam pidatonya Ma’ruf juga meminta Baznas untuk terus membangun kepercayaan masyarakat. Caranya dengan mengelola dana zakat secara amanah dan profesional. Menurut dia dengan menjalankan tugas secara profesional, jumlah pembayar zakat melalui Baznas bisa bertambah. Sehingga jumlah masyarakat yang bisa merasakan manfaat dana dari Baznas juga terus bertambah.

Pada kesempatan yang sama Ketua Baznas Noor Achmad bersyukur pengumpulan dana ZIS sepanjang 2022 tetap tumbuh positif. ’’Adanya pandemi Covid-19 tidak mengurangi kedermawanan masyarakat Indonesia,’’ katanya. Noor mengatakan sepanjang 2022 dana ZIS yang terkumpul mencapai Rp 26 triliun.

Selain itu Noor juga menyampaikan terjadi peningkatan pembayar ZIS. Dia menjelaskan sebelumnya jumlah pembayar ZIS sekitar 500 ribu orang. Tetapi belakangan bertambah signifikan menjadi 2,5 juta orang.

Penambahan tersebut banyak dari kalangan anak-anak muda. Noor tidak mempermasalahkan meskipun mereka membayar infak tidak banyak. ’’Mereka infak. Mulai dari Rp 50 ribu, Rp 100 ribu, ada juga Rp 100 ribu,’’ jelasnya. Menurut dia fenomena itu menunjukkan semakin berkembangnya literasi dan kesadaran membayar zakat, infak, dan sedekah di kalangan anak-anak muda.

Editor : Bintang Pradewo

Reporter : Hilmi Setiawan

Sentimen: positif (99.4%)