Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: kasus suap, korupsi
Tokoh Terkait
Istri dan Anak Lukas Enembe Bungkam Usai 6 Jam Diperiksa Sebagai Saksi
Detik.com Jenis Media: News
KPK telah melakukan pemeriksaan kepada istri Lukas Enembe, Yulce Wenda, dan anaknya Astract Bona Timoramo sebagai saksi. Keduanya kompak bungkam usai menjalani pemeriksaan selama enam jam.
Yulce dan Astract keluar dari ruang pemeriksaan sekitar pukul 16.26 WIB. Keduanya tidak berkomentar usai dicecar pertanyaan oleh awak media.
Yulce Wenda terlihat hanya mengayunkan tangan sebagai pertanda tidak ingin berkomentar. Dia dan anaknya lalu bergegas meninggalkan gedung KPK.
KPK hari ini melakukan pemeriksaan kepada Yulce dan Astract. Keduanya diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Rijatono Lakka selaku pemberi suap kepada Lukas Enembe.
Aliran Dana Korupsi Lukas ke Yulce DiusutKabag Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan saat penyidik tengah mengusut aliran uang korupsi yang dilakukan Lukas Enembe. Salah satu yang diselidiki soal dugaan aliran uang itu diterima oleh Yulce Wenda.
"tentu terkait uang sebagaimana disampaikan kami pasti akan dalami. Dari setiap saksi yang kemudian dilakukan pemanggilan oleh tim penyidik KPK siapa pun saksinya, dari tim pasti melakukan pendalaman-pendalaman terkait proses dugaan pemberiannya, penerimaan uang, dan penggunaan uang," kata Ali di Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu (18/1/2023).
Menurut Ali, Yulce Wenda dan Astract Bona Timoramo diperiksa sebagai saksi dalam kaitan uang suap yang diterima Lukas Enembe dari tersangka Rijatono Lakka.
"Untuk RL kemarin KPK tetapkan sebagai tersangka pemberi suap sehingga pendalaman terkait dengan pengetahuan dari dua orang saksi ini yang terkait dugaan pemberian suap yang berkaitan dengan insfrastruktur di Papua," tutur Ali.
Korupsi Lukas Enembe Diprediksi Capai Rp 1 TKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap pihaknya menduga gubernur nonaktif Papua Lukas Enembe (LE) melakukan korupsi yang tak sedikit. Tak tanggung-tanggung, diperkirakan jumlah uang yang dikorupsi Lukas mencapai Rp 1 triliun.
"Korupsi LE ini menyangkut jumlah uang yang tidak sedikit, ratusan, mungkin bisa jadi sampai satu triliun, tentu kita akan dalami aliran uang-uang itu," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata kepada wartawan di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa (17/1).
Menindaklanjuti hal itu, kata Alex, KPK saat ini sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak-pihak terkait. KPK tengah menelisik aliran uang lewat Bank Pembangunan Daerah (BPD) Papua hingga vendor-vendor yang mendapat proyek di Papua.
"Jadi tidak berhenti di kasus suap dan gratifikasi," jelas dia.
(ygs/mae)Sentimen: negatif (99.6%)