Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Guntur
Partai Terkait
Terang-terangan Dukung Ganjar, Aksi Guntur Soekarnoputra Diniatkan Tekan Mega dan PDIP? Rabu, 18/01/2023, 02:10 WIB
Wartaekonomi.co.id Jenis Media: News
Pernyataan Guntur Soekarnoputra, kakak Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, yang lebih mendukung Ganjar Pranowo daripada Puan Maharani sebagai capres 2024 dinilai cukup menarik oleh pengamat politik Refly Harun.
Dalam video yang diunggah di kanal YouTube Refly Harun, dia menduga sikap Guntur tersebut sebagai bentuk tekanan untuk PDIP. Hal ini berdasarkan aksi endorse capres ala Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang salah satunya adalah Ganjar Pranowo.
Baca Juga: Lebih Pilih Ganjar Ketimbang Puan Maharani, Kakak Megawati Soekarnoputri Beber Alasannya: Presiden Indonesia Gak Harus Keluarga Bung Karno
"Ganjar jelas membutuhkan dukungan Istana karena belum ada kejelasan apakah dia bisa menjadi calon dari PDIP atau tidak," terang Refly, dikutip Rabu (18/1/2023).
Lantas apa manuver politik yang siap Ganjar lakukan? "Kalau dia tidak bisa menjadi calon dari PDIP, dia berharap menjadi calon dari KIB dengan endorsement dari Istana," ujar Refly.
"Atau berharap Istana berhasil menekan Megawati untuk mengajukan Ganjar Pranowo sebagai calon," lanjutnya.
Di poin kedua inilah yang kemudian dikaitkan Refly dengan sikap Guntur. Ahli hukum tata negara itu menduga Guntur sengaja menggaungkan narasi lebih memilih Ganjar sampai capres tidak harus trah Sukarno demi menekan Megawati dan PDIP.
"Kita tidak tahu ketika ada omongan Guntur Soekarnoputra, apakah itu menjadi bagian dari penekanan itu atau tidak. Menarik soalnya," jelas Refly.
Menurut Refly, Ganjar masih sangat memerlukan dukungan Jokowi setidaknya sampai 14 Februari 2024 ketika hasil Pemilihan Presiden sudah terungkap.
"Ganjar jelas dia butuhkan dukungan Jokowi dan Istana, paling nggak dukungan untuk dinominasikan, serta syukur-syukur nanti Presiden Jokowi masih menguasai state apparatus, state financial resources, state facilities hingga 14 Februari 2024, dukungan itu masih dibutuhkan," ujar Refly.
Baca Juga: Didukung 'Trah' Soekarno Maju Capres, Ganjar Pranowo Tak Mau Jemawa: Urusan PDIP!
"Nah, pasca-14 Februari 2024, dukungan barangkali tidak diperlukan lagi. Pada saat itu, seperti kata Rocky, yang namanya Jokowi akan menjadi sitting duck," tandasnya.
Baca Juga: Heboh Fahri Hamzah Bersama Anis Matta Bakal Maju ke Pilpres 2024, Refly Harun Heran: Darimana Kursinya Ya?
Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Warta Ekonomi dengan Suara.com.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Sentimen: positif (100%)