Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: HAM, Teroris
Tokoh Terkait
Nilai Pernyataan Yenti Ganarshi Soal OPM Keliru, Natalius Pigai: Komen Ngawur, Orang Kepercayaan Jokowi Diisi Oleh Kompetensi Memprihatinkan
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Praktisi Hukum Pidana, Yenti Ganarshi menyebut Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) perlu dilibatkan dalam mengusut kaitan Natalius Pigai dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Merespon hal itu, eks Anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Natalius Pigai angkat suara. Ia menyebut pernyataan perempuan yang santer diisukan sebagai ‘orang’ Jokowi itu ngawur.
“Komen ngawur. Orang Kepercayaan Jokowi diisi oleh kompetensi memprihatinkan,” ungkapnya, melalui cuitan Twitter, Minggu (15/1/2023).
Menurut Ntalius, OPM hingga saat ini belum bisa disebut kelompok teroris, karena tidak ada dasar untuk hal itu. Pernyataan demikian, kata dia mulanya disampaikan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD, namun Kepala Densus 88 sudah menolak penyebut itu.
“OPM secara resmi dlm hukum Indonesia dan International belum jd Kel Teroris. Sehingga tdk bisa dikenakan UU Terorisme,” terangnya.
“OPM disebut Teroris itu kata-kata verbal Mahfud MD dan sudah ditolak Kadensus 88. @jokowi,” sambungnya.
Diketahui sebelumbay, Yenti melontarkan pernyataannya soal OPM dalam sebuah sesi wawancara televisi nasional. Presenter menanyakan apakah Lukas Enembe bisa dijerat dengan Undang-Undang Pendanaan Terorisme terkait dengan jual beli senjata di Filipina.
“Kalau menurut analisa Ibu, apakah sebaiknya saat ini BNPT sudah dilibatkan untuk mencari tahu tentang hal ini. Mengupas lebih tahu pendanaan dari OPM atau seperti apa?” kata wartawan.
“Ya, kalau menurut saya seperti itu yah. Karena hampir bersamaan yah ketika ditangkap, kemudian sore harinya sudah ada berita ada penangkapan juga di Filipina terkait pembelian senjata,” jawab Yenti.
(Arya/Fajar)
Sentimen: negatif (78%)