AKURAT.CO Tersangka kasus suap dan gratifikasi proyek infrastruktur, Lukas Enembe dipastikan sehat. Bahkan, orang nomor satu di Papua itu bisa beraktivitas sendiri seperti makan dan minum.

Hal ini diungkapkan Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri berdasarkan laporan dari rumah tahanan (Rutan) KPK di Pomdam Jaya Guntur, tempat Lukas Enembe ditahan. 

"Informasi yang kami terima, tersangka Lukas Enembe dalam kondisi baik, stabil, bisa beraktivitas sendiri seperti makan, mandi dan lain-lain, di dalam Rutan KPK,” kata Ali dikonfirmasi, Senin (16/12/2023). 

Sebelumnya, penasehat hukum Lukas Enembe, Petrus Bala Patyona menyatakan kliennya dalam kondisi tidak sehat karena menderita stroke.

Ali juga menyampaikan, tim dokter KPK selalu mengecek kondisi kesehatan Lukas Enembe. 

"Obat yang dikonsumsinya diberikan sesuai prosedur. Ini seperti halnya perlakuan yang sama terhadap tahanan KPK lainnya,” ujarnya.

Ali menegaskan, KPK memberikan hak-hak para tersangka sesuai prosedur hukum dan HAM.

Dalam kasus ini, KPK menetapkan Lukas Enembe (LE) sebagai tersangka dugaan suap terkait proyek pembangunan infrastruktur. Lukas ditetapkan sebagai tersangka bersama Bos PT Tabi Bangun Papua (PT TBP), Rijatono Lakka (RL).

Lukas Enembe ditetapkan sebagai tersangka penerima suap dan gratifikasi. Sementara, Rijatono Lakka ditetapkan sebagai tersangka pemberi suap.

KPK pun telah menahan Lukas Enembe. Upaya paksa penahanan ini dilakukan setelah Lukas berhasil ditangkap tim penyidik lembaga antirasuah pada Selasa (10/1/2023). []