Sentimen
Informasi Tambahan
Hewan: Ayam
Institusi: Universitas Indonesia
Kab/Kota: Bogor, Cianjur
Tokoh Terkait
Universitas Indonesia Ciptakan Alat Sortir Telur Otomatis, Bisa Tingkatkan Produktivitas Peternak
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) peternakan telur di Indonesia memiliki tantangan dalam optimalisasi dan efisiensi kerja. Para pekerja rata-rata memerlukan waktu 2-3 jam per hari untuk memanen telur, menghitung jumlahnya, dan menimbang total berat telur.
Untuk itu, tim dosen dan peneliti dari Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (DTMM FTUI) merancang alat sortir telur otomatis yang dapat memproses 6.000 telur per jam atau dua kali lebih banyak dari cara konvensional.
Banyaknya tahapan yang ditangani mengakibatkan berkurangnya produktivitas peternak. Setiap orang hanya mampu menangani 3.000-4.000 ekor. Angka ini jauh di bawah rata-rata produktivitas peternak ayam petelur di negara pesaing, seperti Cina, Amerika, dan India.
Alat produksi FTUI itu berukuran lebih kecil dari alat serupa hasil produksi luar negeri dan dibanderol dengan harga terjangkau, yaitu Rp30 juta. Pembuatan alat ini terwujud berkat pengabdian kepada masyarakat (pengmas) yang didanai Program Matching Fund Batch 3 Kedaireka Tahun 2022.
Baca Juga: Aliansi Cugenang Menggugat Demo di Kantor Bupati Cianjur, Tuntut Kejelasan Bantuan Jokowi
”Alhamdulillah, kegiatan yang digagas Tim FTUI berhasil menjadi satu dari dua belas pengmas yang disetujui dalam Program Kedaireka. Kami melihat kondisi UMKM peternak telur di lapangan masih bersifat labor-intensive. Oleh karena itu, bersama Yayasan Edu Farmers International, kami merancang alat ini untuk meningkatkan produktivitas UMKM peternak telur ayam dan meningkatkan value telur ayam yang diproduksi dengan skema pelabelan otomatis,” kata Jaka Fajar Fatriansyah, Ketua Tim Pengmas DTMM FTUI dalam keterangan tertulis Humas UI belum lama ini.
Alat pencacah telur otomatis itu bekerja dengan cara menyortir telur berdasarkan beratnya menggunakan prinsip magnet. Alat dapat menyortir telur dengan tiga grade berbeda.
Penyortiran telur secara otomatis diharapkan dapat membantu UMKM peternak telur di Indonesia untuk meningkatkan produktivitas dan menaikkan nilai jual telur berdasarkan grade telur yang disortir.
”Semoga hasil inovasi Tim Pengmas DTMM FTUI dapat menumbuhkan kesejahteraan peternak melalui keterampilan, inovasi teknologi, dan pemberdayaan. Industri peternakan Indonesia sudah saatnya mengadopsi teknologi untuk meningkatkan produktivitas. Inovasi ini juga diharapkan dapat membangun semangat generasi muda terhadap dunia agrikultur Indonesia,” kata Dekan FTUI, Heri Hermansyah.
Baca Juga: Ungkap Sebab Amarah Ferry Irawan Meledak, Venna Melinda Singgung Pintu Toilet
Alat itu diujicobakan di Peternakan Agrova Farm, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, pada Desember 2022. Uji coba ini dilakukan untuk melihat kondisi alat di lapangan dan untuk mendapat masukan dari calon user dan atau costumer.
”Alat grading dan pencacah telur otomatis inovasi Tim Pengmas FTUI ini merupakan produk lokal yang belum banyak tersedia di pasar. Sebelumnya, apabila peternak menginginkan alat pencacah telur, rata-rata mereka harus impor dan itu mahal, sulit terjangkau bagi peternak UMKM. Hasil inovasi FTUI ini kami rasa bisa memenuhi gap yang ada di pasar,” kata Ignatius Egan, perwakilan dari Yayasan Edu Farmers International.***
Sentimen: positif (100%)