Sentimen
Positif (47%)
15 Jan 2023 : 09.09
Tokoh Terkait

Bisnis dan simpatisan kemerdekaan Papua, alasan Anton selundupkan senjata

15 Jan 2023 : 09.09 Views 3

Alinea.id Alinea.id Jenis Media: News

Bisnis dan simpatisan kemerdekaan Papua, alasan Anton selundupkan senjata

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) membeberkan hasil pemeriksaan terkait penyelundupan senjata ilegal yang dilakukan Warga Negara Indonesia (WNI) Anton Gobay. Bersama Philippines Regional Intelligence Division, Mindanao Intelligence Task Group of Philippines Immigration (MITG), dan National Intelligence Coordination Agencies (NICA), Polri terus mendalami hal tersebut.

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, Anton melakukan hal itu sebagai lapangan usaha dengan Papua sebagai pasarnya. Ia akan menawarkan senjata yang dipasok dengan harga yang tinggi.

"Tujuan AG membeli senjata api yaitu aspek bisnis karena penjualan senjata api sangat menjanjikan di Papua. AG menyampaikan apabila senjata api tersebut berhasil lolos masuk ke Papua, maka akan menjual kepada siapa pun yang sanggup membeli dengan harga tertinggi," katanya dalam keterangan, Jumat (13/1).

Selain bisnis, Anton merasa sebagai putra Papua dan ingin mendukung perjuangan rakyat Papua untuk merdeka, dan pernah mengikuti acara pertemuan di Papua Nugini untuk membahas pergerakan Papua Barat. Ia juga menyampaikan dirinya sebagai salah satu pendiri gerakan Komunal untuk wilayah Vanimo di Papua Nugini.

Anton menegaskan, dirinya hanya seorang simpatisan yang mendukung Organisasi Papua Merdeka. Ia mengaku tidak peduli posisi atau jabatan terhadap organisasi tersebut.

Dedi menyebut, selama dalam penahanan yang dilakukan oleh Police Regional Office 12 di General Santos, Anton dalam keadaan sehat dan hak sebagai tersangka telah dipenuhi oleh pihak Kepolisian.

Berkas penyidikan Anton Gobay rencananya akan dilimpahkan kepada Kantor Kejaksaan Alabel, Provinsi Sarangani pada hari ini.

"Sebagai warga negara Indonesia, AG meminta maaf telah merepotkan pemerintah Indonesia karena tindakan yang dilakukan di Filipina," ujarnya.

Sentimen: positif (47.1%)