Sentimen
Positif (100%)
14 Jan 2023 : 14.57
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Samarinda

Tokoh Terkait

Forum Milenial Nusantara Ajak Mahasiswa Menangkap Peluang Ekonomi dari Pemindahan IKN

14 Jan 2023 : 14.57 Views 3

Mediaindonesia.com Mediaindonesia.com Jenis Media: Nasional

Forum Milenial Nusantara Ajak Mahasiswa Menangkap Peluang Ekonomi dari Pemindahan IKN

 
FORUM Milenial Nusantara kembali menggelar diskusi publik seputar keberadaan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Yang terkini, Jumat (13/1), mereka mengangkat tema : Pemindahan IKN Jadi Stimulus Pemerataan Ekonomi.

Diskusi di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, itu, dihangatkan dengan kehadiran tiga narasumber. Mereka ialah Naufal Ferdiansyah, Ketua Umum Senat Mahasiswa FEB Universitas 17 Agustus 1945 Kota Samarinda;  Muhammad, Presiden Mahasiswa BEM Politeknik Pertanian Negeri Kota Samarinda dan Revy Fadly Robby Rachmadi, Ketua Umum HMJ Ilmu Ekonomi Universitas Mulawarman.

Membuka diskusi, Husain Firdaus, Ketua Forum Milenial Nusantara menyatakan soal perekonomian Indonesia pasca-pemindahan IKN ke Provinsi Kalimantan Timur, sangat penting. Pasalnya, pemindahan IKN sangat terkait dengan upaya pemerintah untuk mewujudkan pemerataan pembangunan.

"Perpindahan ibu kota tentu akan berpengaruh pada peningkatan sektor perekonomian di wilayah penyangga IKN. Oleh karena itu, masyarakat lokal Kaltim perlu bersiap untuk menyambut potensi peningkatan perekonomoian di sekitar wilayah pembangunan IKN," ungkapnnya.

Pembangunan IKN akan dimulai pada 2023. Jika sesuai rencana pada 2024 akan dilaksanakan upacara bendera memperingati HUT RI di lokasi IKN. Karena itu, perlu dilakukan persiapan yang matang khususnya oleh masyarakat sekitar dalam menyambut rencana besar tersebut.

Forum Milenial Nusantara, lanjut Husain, berupaya terus menyosialisasikan pemindahan IKN ini kepada kalangan mahasiswa. "Kami harus mengedukasi kaum milenial, khususnya mahasiswa agar mereka menyiapkan diri untuk dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan IKN."


Kesempatan bagi warga lokal


Pada kesempatan itu, Naufal Ferdiansyah melontarkan tantangan bagi mahasiswa di Kalimantan Timur untuk berkontribusi, sekaligus peduli terhadap rencana besar pemerintah memindahkan ibu kota ke IKN Nusantara di wilayah Kalimantan Timur.

"Tidak perlu ada keraguan lagi karena pemindahan IKN sudah memiliki payung hukum, yakni UU No 3 Tahun 2022 tentang IKN. Karena itu, ada potensi dan peluang besar yang akan didapat masyarakat dan anak muda di Kaltim," jelasnya.

Ketua Umum Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda itu menambahkan selama ini Kalimantan Timur sudah menyumbang pendapatan domestik yang cukup besar bagi negara. Untuk itu, dengan keberadaan IKN Nusantara, masyarakat lokal akan mendapat stimulus, sehingga mampu meningkatkan potensi perekonomian.

Sektor ekonomi, lanjutnya, akan menggeliat di Kalimantan Timur. Untuk itu, warga harus mendukung iklim investasi yang baik, sehingga para investor dari negara lain mau mendukung terwujudnya pemindahan IKN.

"Pasalnya, dengan alokasi 20% angggaran dari APBN tidak akan cukup untuk menuntaskan pembangunan IKN. Dukungan investor sangat penting," tandas Naufal.


Pemerataan perekonomian


Setali tiga uang, Revy Fadly Robby Rachmadi menegaskan tema diskusi merupakan fakta yang terjadi di seputar pemindahan IKN. "Saya sepakat pemindahan IKN ke Kaltim akan mendorong pemerataan perekonomian di Indonesia."

Dia memaparkan, pemindahan itu akan mendorong adanya pergerakan warga dari luar Pulau Kalimantan. Kunjungan mereka ini akan menggerakkan perekonomian, karena akan meningkatkan permintaan fasilitas akomodasi dan kuliner.

"Ini sangat menguntungkan warga lokal Kaltim dan harus mampu dimanfaatkan. Permintaan yang tinggi akan memengaruhi peningkatan daya beli warga lokal," tandas Ketua Umum HMJ Ilmu Ekonomi Universitas Mulawarman.

IKN di Kabupaten Penajam Paser Utara, lanjutnya, harus disikapi dengan cepat oleh pemerintah kabupaten. Warga harus disiapkan menyambut semakin banyaknya pengunjung dari luar daerah.

"Ada tantangan bagi pemda untuk menyiapkan fasilitas pendukung yang lebih layak," tambah Revy.

Untuk itu, dia mengingatkan pemda bisa mengatasi masalah sampah. "Banyak perbaikan yang harus dilakukan pemerintah daerah agar tidak timbul pandangan negatif dari masyarakat luar terhadap daerah penyangga IKN."

Rencana pembangunan IKN, paparnya, juga membawa semangat baru yang bisa memotivasi daerah-daerah di Kaltim. "Konsep keberlanjutan yang mengedepankan efisiensi transportasi, ramah lingkungan, dan smart city di IKN akan menjadi percontohkan. Daerah-daerah di Kaltim bisa menerapkannya, sehingga mereka bisa bersaing dengan kota lain di dunia."


Migrasi besar-besaran


Sementara itu, Muhammad mengingatkan konsekuensi pemindahan IKN ialah terjadinya migrasi besar-besaran warga dari luar Kalttim. Perpindahan penduduk akan menimbulkan dampak sosial-kultural di provinsi ini.

"Karena itu, pemda harus mempersiapkan diri agar wilayah penyangga IKN bisa menjaga budaya asli daerah tanpa menimbulkan gesekan dengan  kehadiran budaya dari luar daerah," tuturnya.

Presiden Mahasiswa BEM Politeknik Pertanian Negeri Kota Samarinda ini juga melihat ada masalah jika kepemimpinan Presiden Joko Widodo berakhir pada 2024. "Apakah presiden berikutnya akan melanjutkan pembangunan IKN?"

Dua tahun ini, dinamika politik akan menghangat. "Saya menduga perhatian pemerintah akan terpecah, termasuk dalam pembangunan IKN.," jelasnya.

Karena itu, Muhammad juga meminta banyak pihak memperhatikan soal kualitas sumber daya manusia di daerah ini. "Harus ada kesiapan yang matang. Jika secara moralitas saja masyarakatnya belum siap, tentu untuk beradaptasi dengan aspek lainnya juga akan semakin sulit." (N-2)

 

 

Sentimen: positif (100%)