Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Liga Inggris
Grup Musik: Boomerang
Institusi: UNAIR, Universitas Airlangga
Tokoh Terkait
Mandi Lumpur Saat Live TikTok Disebut Eksploitasi Gaya Baru, Mensos Risma: Bisa Ditangkap Polisi
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - TikTok tengah ramai dengan siaran langsung atau live orang-orang yang mandi lumpur demi mendapat hadiah dari penontonnya. Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini akhirnya buka suara untuk mengusut mereka yang menciptakan fenomena itu.
Mensos Risma, lantas menyebut aksi mandi lumpur yang marak beredar di siaran langsung TikTok sebagai bentuk eksploitasi gaya baru. Paling utamanya, orang-orang yang mandi lumpur dalam siaran langsung TikTok adalah ibu-ibu paruh baya, yang berarti adalah upaya memperalat mereka.
Dengan munculnya fenomena itu, Mensos Risma menegaskan bahwa aksi eksploitasi seseorang akan dapat ditangkap polisi. "Pelaku bisa ditangkap polisi, itu kayaknya ada undang-undangnya," ujar Mensos Risma menyampaikan seperti dilaporkan Antara.
Lebih lanjut, Mensos Risma akan menindaklanjuti fenomena mandi lumpur dalam siaran langsung TikTok, yakni mengirimkan perintah resmi pada pihak-pihak terkait. Diketahui, aksi mandi lumpur yang dilakukan banyak ibu-ibu dalam siaran langsung TikTok merupakan cara mudah mendapat pundi-pundi rupiah.
Baca Juga: Terjun ke Politik, Venna Melinda Tertekan Ferry Irawan Masih Mempersoalkan Urusan Ranjang
Berbentuk siaran langsung TikTok, aksi mandi lumpur bertujuan untuk mendapat gift atau hadiah berbagai karakter yang dikirim penonton. Nantinya, hadiah-hadiah karakter dapat ditukar dengan uang setelah selesainya siaran langsung mandi lumpur itu.
Hanya saja, para orang tua yang tampil melakukan aksi mandi lumpur begitu terekam menggigil kedinginan, bahkan ada yang sampai pingsan lantaran berendamnya dilakukan sampai tengah malam.
Maraknya fenomena itu, rupanya telah mendapat analisi menarik dari seorang akademisi Universitas Airlangga, Angga Prawadika Aji SIP MA. Menurut Angga, TikTok sebagai salah satu media sosial yang digemari anak muda Indonesia, telah berkembang menjadi tempat mudah mendapatkan populer dan uang.
Bahkan, syarat memanen populer dan uang begitu mudah dilakukan, cukup dengan menyajikan sesuatu yang menarik perhatian masyarakat.
Baca Juga: Prediksi Man United vs Man City di Liga Inggris: Head to Head, Statistik Tim hingga Starting Line Up
"Orang-orang ini berupaya untuk menarik perhatian dengan berbagai macam strategi, salah satunya live mandi lumpur di Tiktok itu," ujar Angga Prawadika Aji menuturkan pendapat, dalam rilisnya.
Meski terbilang fenomena baru di TikTok, aksi mandi lumpur yang merupakan eksploitasi kemiskinan sudah beredar sejak lama di Indonesia. Jika mau mengingat, tayangan televisi juga banyak yang menampilkan program pamer kemiskinan itu.
"Tayangan eksploitasi kemiskinan ini sudah sering kali muncul dan penontonnya banyak. Konten yang ada di televisi, dibawa ke platform lain seperti Tiktok," ujarnya menerangkan analisis.
Akhirnya, Angga menyimpulkan bahwa aksi orang tua mandi lumpur telah membuktikan diri menjadi daya menarik bagi para pengguna TikTok.
"Mau tidak mau, praktik eksploitasi kemiskinan semacam ini diakui bisa menarik perhatian orang banyak," ujarnya menambahkan.
Bukan hanya itu, aksi orang tua mandi lumpur adalah bukti kurangnya pendidikan moral dan etika dalam menggunakan media sosial. "Masalahnya adalah kurangnya pemahaman atas moral dan etika di internet," ujarnya menekankan.
Meski begitu, Angga meyakini fenomena konten yang memperlihatkan kemiskinan sebenarnya bisa berhenti sendiri. "Tayangan kontroversial seringkali menjadi boomerang. Hal ini mudah sekali untuk ditinggalkan masyarakat," ujarnya menandaskan.***
Sentimen: negatif (98.5%)