Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: BTN
Kab/Kota: Jayapura
Kasus: korupsi
Tokoh Terkait
‘Benny Wenda Urusan Politik, Lukas Enembe Soal Korupsi’
Republika.co.id Jenis Media: Nasional
JAKARTA – Pentolan pro kemerdekaan Papua, Benny Wenda, ikut bersuara terkait penangkapan dan penahanan Lukas Enembe. Dari luar Indonesia, ia lantang meminta agar Enembe dibebaskan dari tuduhan korupsi. Namun, Pemerintah Indonesia menegaskan tak akan terpengaruh sedikit pun dengan provokasi Benny Wenda.
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan, penangkapan terhadap Gubernur Papua Lukas Enembe sudah sesuai proses hukum. Ia pun tidak memedulikan desakan pemimpin Persatuan Gerakan Pembebasan Papua Barat (ULMWP) Benny Wenda yang meminta pembebasan Enembe.
“Kita nggak mau tahu Benny Wenda itu. Ini (penangkapan Lukas) sudah sesuai proses hukum dan lama. Kita dikritik oleh rakyat terus seakan-akan takut pada Lukas Enembe dan geng-nya. Ya kita selidiki seberapa besar sih,” ujar Mahfud di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (13/1).
Menurut Mahfud, banyak tokoh Papua, baik tokoh masyarakat maupun tokoh adat yang juga meminta agar hukum ditegakkan terhadap Lukas Enembe. Saat ini, kondisi di Papua pun disebutnya juga sudah kondusif.
Mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu juga mengatakan, pemerintah tidak akan mendalami dugaan adanya hubungan istimewa antara Lukas Enembe dan Benny Wenda. Sebab, hal itu merupakan urusan politik, bukan masalah korupsi dalam kaitannya yang menjerat Lukas Enembe.
“Enggak. Itu urusan politik. Lain lagi itu. Bukan urusan korupsi. Nggak ada kaitan dengan Benny Wenda. Urusan separatis lain,” ujarnya.
Benny Wenda sebelumnya mendesak agar KPK membebaskan Lukas Enembe dari tersangka dan penahanan. Benny pun mengatakan nyawa Lukas Enembe dalam bahaya. “Indonesia harus segera membebaskan Gubernur Lukas Enembe yang ditangkap atas tuduhan korupsi palsu,” kata Benny di akun media sosial Twitter miliknya.
Benny tak menjelaskan tudingannya tentang rekayasa, pun korupsi palsu yang ia maksud. Akan tetapi, dia menyebut, penetapan tersangka dan penahanan terhadap Lukas Enembe itu tak manusiawi. “Gubernur Enembe lumpuh dan membutuhkan perhatian medis (kesehatan) segera,” kata Benny.
Politikus lokal yang kini dalam suaka politik oleh pemerintahan Inggris itu pun mengatakan, penahanan Lukas Enembe oleh KPK itu bakal mengancam nyawa. “Sementara dia ditahan oleh Indonesia, nyawanya dalam bahaya,” ujar Benny. Namun, Benny juga tak menjelaskan ancaman yang dimaksudnya itu.
Benny Wenda adalah pentolan tinggi kelompok prokemerdekaan Papua dan Papua Barat. Pada 2002 silam, Benny pernah dijebloskan ke dalam penjara di Papua karena dituding memprovokasi massa untuk melakukan kerusuhan dan pembakaran kantor Polisi.
Pada 2003, dengan bantuan sejumlah politikus pro kemerdekaan lokal dan aktivis internasional berhasil membawa Benny keluar Indonesia melalui Papua Nugini menuju ke Inggris. Pada 2011 Polri sempat menerbitkan status red notice dan perintah penangkapan terhadapnya.
Namun, suaka politik yang diterimanya dari pemerintahan Inggris membuat interpol tak dapat melakukan penangkapan. Pada 1 Desember 2019, dari pengasingannya, Benny mendeklarasikan kemerdekaan Papua dari Indonesia. Benny pun mengumumkan pemerintahan sementara Papua.
Beberapa saat setelah deklarasi kemerdekaan itu dilakuan, terjadi sejumlah kerusuhan di beberapa wilayah di Papua. Kapolri Jenderal Tito Karnavian pada saat itu menegaskan, kerusuhan di Papua adalah ulah Benny Wenda.
Sementara Lukas Enembe saat ini dalam status pembantaran dari tahanan oleh KPK di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Jakarta. KPK menangkap Lukas pada Selasa (10/1) di Jayapura, Papua dan membawanya ke Jakarta untuk penahanan. Penangkapan itu terkait statusnya sebagai tersangka dugaan korupsi penerimaan suap dan gratifikasi senilai Rp 11 miliar dari proyek pembangunan infrastruktur yang dibiayai APBD Pemprov Papua. KPK menetapkan Lukas Enembe sebagai tersangka sejak September 2022 lalu.
Mahfud mengatakan, saat ini pemerintah tengah mengawasi pergerakan uang yang otorisasinya berada di bawah pejabat-pejabat selain Lukas. “Kan ada uang otorisasinya oleh ini, oleh ini, kita awasi lewat PPATK. Kalau itu digunakan untuk melakukan tindakan-tindakan melanggar hukum, pengerusakan dan sebagainya akan kita ambil secepatnya,” ujar dia.
Banyak tokoh Papua, baik tokoh masyarakat dan juga tokoh adat yang juga meminta agar hukum ditegakkan terhadap Lukas Enembe.
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin memastikan penangkapan Lukas Enembe tidak akan mengganggu jalannya pemerintahan di Provinsi Papua. Ma'ruf menjelaskan, roda pemerintahan Provinsi Papua saat ini dijalankan oleh Sekda Muhammad Ridwan Rumasukun yang telah ditunjuk sebagai pelaksana harian gubernur Papua.
“Masalah pelaksanaan pemerintah di daerah saya kira sudah (berjalan) seperti biasa, tentu ada pelaksana harian yang ditunjuk, sekarang sudah,” kata Ma'ruf.
Ma'ruf mengatakan, selama ini pemerintahan Provinsi Papua sudah lebih banyak dijalankan oleh sekda. Ini karena Lukas Enembe kerap absen dalam menjalankan tugas karena sakit. Baca Selengkapnya';
").attr({ type: 'text/javascript', src: 'https://platform.twitter.com/widgets.js' }).prependTo("head"); if ($(".instagram-media").length > 0) $("").attr({ type: 'text/javascript', src: 'https://www.tiktok.com/embed.js' }).prependTo("head"); $(document).on("click", ".ajaxContent", function(t) { var e; t.preventDefault(); Pace.restart(); var a = $(this).attr("href"); var b = $(this).attr("data-id"); $(".btn-selengkapnya-news").show(); $(".othersImage").addClass("hide"); $(this).hide(); $("." + b).removeClass("hide"); return e ? (Pace.stop(), document.getElementById("confirm_link").setAttribute("href", a), $("#modal_confirm").modal()) : ($("*").modal("hide"), void $.get(a, function(t) { $("#" + b).html(t.html); console.log("#" + b); }).done(function() { $(".collapse").fadeOut(); $("#" + b).fadeIn(); }).fail(function() { $("#modal_alert .modal-body").html(fail_alert), $("#modal_alert").appendTo("body").modal() })) }); $(".body-video").on('loadedmetadata', function() { if (this.videoWidth < this.videoHeight) this.height = 640; this.muted = true; //console.log(this.videoHeight); } ); window.onload = function() { var videos = document.getElementsByTagName("video"), fraction = 0.8; function checkScroll() { if (videos.length > 0) { for (var i = 0; i < videos.length; i++) { var video = videos[i]; var x = video.offsetLeft, y = video.offsetTop, w = video.offsetWidth, h = video.offsetHeight, r = x + w, b = y + h, visibleX, visibleY, visible; visibleX = Math.max(0, Math.min(w, window.pageXOffset + window.innerWidth - x, r - window.pageXOffset)); visibleY = Math.max(0, Math.min(h, window.pageYOffset + window.innerHeight - y, b - window.pageYOffset)); visible = visibleX * visibleY / (w * h); if (visible > fraction) { video.play(); } else { video.pause(); } } } } window.addEventListener('scroll', checkScroll, false); window.addEventListener('resize', checkScroll, false); }; window.fbAsyncInit = function() { FB.init({ appId: '700754587648257', xfbml: true, version: 'v14.0' }); }; (function(d, s, id) { var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0]; if (d.getElementById(id)) { return; } js = d.createElement(s); js.id = id; js.src = "https://connect.facebook.net/en_US/sdk.js"; fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs); } (document, 'script', 'facebook-jssdk')); $(".share_it a,.share-open-fix li").on("click", function() { url = window.location.href; s = $(this).parents("div.blok_quot").children("div.blog-post-actions").children("div.pull-left").text().replace(/[^a-z0-9\s]/gi, '').replace(/[_\s]/g, '+'); c = $(this).parents("div.blok_quot").children("div.quote-text").text().replace(/[^a-z0-9\s]/gi, '').replace(/[_\s]/g, '+'); content = c + " - " + s; if ($(this).children().hasClass("fa-facebook")) { img = document.querySelector("meta[property='og:image']").getAttribute("content"); FB.ui({ method: 'share_open_graph', action_type: 'og.shares', action_properties: JSON.stringify({ object: { 'og:url': url, 'og:title': "", 'og:description': c, 'og:og:image:width': '610', 'og:image:height': '409', 'og:image': img } }) }); console.log(img); } else if ($(this).children().hasClass("fa-twitter")) { window.open("https://twitter.com/intent/tweet?text=" + content + " " + url); } else if ($(this).children().hasClass("fa-whatsapp")) { window.open("https://api.whatsapp.com/send?utm_source=whatsapp&text=" + content + " " + url + "?utm_source=whatsapp"); } return false; }); });Sentimen: negatif (100%)