Pengamat Sebut Koalisi PDIP- KIB Terwujud jika Ganjar Dipasangkan dengan Airlangga di Pilpres

Merahputih.com Merahputih.com Jenis Media: News

13 Jan 2023 : 10.09
Pengamat Sebut Koalisi PDIP- KIB Terwujud jika Ganjar Dipasangkan dengan Airlangga di Pilpres

MerahPutih.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) jadi salah satu partai yang belum menentukan arah koalisinya.

Dari segi arah politik, Partai besutan Megawati Soekarnoputri itu berpotensi bergabung ke Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Baca Juga:

PDIP Terima Permintaan Maaf PSI, Bambang Pacul Singgung Etika

Hingga saat ini, KIB masih beranggotakan Partai Golkar, PPP, dan juga PAN. Apalagi, ketiga Ketua Umum di partai - partai itu jadi bawahan Presiden Joko Widodo.

Pengamat politik Ujang Komarudin berpendapat, koalisi antara KIB dan PDIP mungkin saja terjadi kalau keduanya mengusung Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden.

Dengan begitu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bisa menjadi Calon Wakil Presiden.

“KIB itu bisa bertemu dengan PDIP, karena kita tahu bahwa KIB pemiliknya Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo), dan bagaimanapun PDIP menunggu arahan pak Jokowi untuk capres,” kata Ujang kepada wartawan di Jakarta, Jumat (13/1).

Berbeda ceritanya jika PDIP memilih Puan Maharani sebagai Capres. Maka koalisi tidak akan terbentuk, KIB malah bisa jadi mengusung Ganjar sebagai Capres.

Dengan sikap tersebut, ada perbedaan antara PDIP dan Golkar sebagai inisiator parpol yang menolak sistem pemilu proporsional tertutup. Dan, itu kata Ujang, sebagai hal yang wajar.

Namun selalu ada kesempatan berkoalisi, jika hendak mengusung Capres yang sama dan juga jelas deal politiknya. Menurutnya selain itu saat ini ada nama yang muncul yaitu Erick Thohir.

“Memang jika dari internal KIB ada Airlangga,“ imbuh Ujang.

Baca Juga:

Kata PDIP soal Megawati Singgung Kepemimpinan Perempuan

Sementara itu, analis politik Dedi Kurnia Syah mengatakan, nama Airlangga Hartarto yang menjadi calon presiden (capres) dari Golkar ternyata lebih berpeluang mengisi peluang cawapres. Sehingga, Golkar patut mencari sosok lain dari eksternal.

Dedi juga menilai partai anggota yang lain yakni PPP dan PAN juga tidak mempunyai sosok yang kuat sebagai capres.

"Airlangga Hartarto dalam beberapa survei, termasuk juga kepopulerannya di masyarakat hanya punya potensi maksimal di cawapres," ungkapnya kepada wartawan.

Faktor kedua lanjut Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) ini , adalah kesamaan visi-misi politik antara PDIP dan Golkar, meskipun dalam beberapa hal berbeda.

Kedua partai itu cukup lama berada dalam satu gerbong koalisi sekaligus keduanya juga tidak mempunyai rekam konflik.

"Maka kemudian menjadi mungkin PDIP untuk berkoalisi dengan Golkar, dengan asumsi bahwa PDIP tetap memimpin koalisi," tambahnya.

Sementara itu, Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Zita Anjani menuturkan, PAN sendiri setidaknya masih mempertimbangkan sejumlah nama sebagai bakal capres untuk 2024 mendatang.

Diantaranya nama Anies Baswedan, Erick Thohir, Zulkifli Hasan, Ganjar Pranowo, Airlangga Hartarto hingga Puan Maharani.

"Ada beberapa nama, ada 10 deh (nama yang masuk radar capres PAN), tapi kami belum menentukan," kata wanita yang juga Wakil Ketua DPRD DKI ini. (Knu)

Baca Juga:

Megawati Pantau Disiplin Kader PDIP Lewat Aplikasi MPP

Sentimen: negatif (80%)