Jakarta: Kejaksaan Agung (Kejagung) menambah personel buat menangani kasus korupsi yang akan bertugas pada Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus). Sebanyak 27 jaksa dilantik sebagai anggota Satuan Tugas Khusus Penanganan dan Penyelesaian Perkara Tindak Pidana Korupsi (Satgassus P3TPK) 2023.
 
"Para anggota Satgassus P3TPK tersebut akan ditempatkan di Direktorat Penyidikan, Direktorat Penuntutan, dan Direktorat Upaya Hukum Luar Biasa, Ekeskusi, dan Eksaminasi (Uheksi), dan bergabung dengan para seniornya dalam beberapa tim," terang Jampidsus Febrie Adriansyah dalam keterangannya, Rabu, 11 Januari 2023.
 
Febrie menyebut proses seleksi rekrutmen Satgassus P3TPK memakan waktu yang panjang, dimulai sejak 16 Agustus 2022. Adapun komponen penilaian dalam proses seleksi meliputi hard maupun soft kompentensi.

-?

- - - -
Sebelum dilantik dan diambil sumpah jabatan, kata dia, para anggota Satgassus P3TPK baru telah memperoleh pembekalan selama masa orientasi dari narasumber internal dan eksternal kejaksaan. Mereka juga dibekali dengan best practice penanganan perkara dari para senior untuk memperkenalkan lingkungan dan pola kerja baru guna percepatan adaptasi.
 
Sebagai bentuk pengawasan melekat dan implementasi atas janji dan pakta integritas yang telah ditandatangani, Febrie mengatakan para anggota Satgassus P3TPK akan dinilai dan dievaluasi. Ia berharap seluruh anggota sungguh-sungguh dalam bertugas.
 
"Karena hasil kinerjanya menjadi pertaruhan bagi Gedung Bundar yang terus ditunggu kinerja terbaiknya oleh masyarakat. Serta selalu menjaga integritas dalam pelaksanaan tugas dan kewenangan yang telah diberikan," tegas dia.
 
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Ketut Sumedana mengatakan pelantikan dilakukan pada Selasa, 10 Januari 2023 di Aula Lantai 6 Gedung Bundar, Kompleks Kejagung, Jakarta. Anggota yang dilantik merupakan hasil seleksi dari 63 jaksa yang mendaftar.
 
Sepanjang 2022, Jampidsus menangani delapan kasus korupsi dengan kerugian negara yang besar. Total kerugian keuangan negara dari kasus-kasus tersebut mencapai Rp33,093 triliun dan USD61,948 juta. Sementara, kerugian perekonomiannya mencapai Rp109,55 triliun.
 
Adapun penyelamatan keuangan negara dari kerja penyitaan aset sepanjang 2022 mencapai Rp20,351 triliun, USD11,4 juta, dan 646,04 dolar Singapura.
 

(AGA)