FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD merespons cuitan mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), M Said Didu, soal Presiden Joko Widodo mengakui telah terjadi pelanggaran HAM berat di Indonesia.

Dalam ciutan staf khusus Menteri ESDM Sudirman Said pada 2014 itu, ia menunggu penjelasan dari Mahfud MD. "Kita tunggu penjelasan "pembenaran" dari prof @mohmahfudmd," cuit Said Didu di linimasa Twitternya.

Menanggapi cuitan tersebut, Mahfud MD menilai Said Didu centil. "Anda sih memang centil," cuit Mahfud MD di linimasa Twitternya, dikutip FAJAR.CO.ID, Rabu (11/1/2023).

Menko Polhukam ini menegaskan, soal pelanggaran HAM berat itu diketahui itu sejak dulu yang ditetapkan oleh Komnas HAM. "Sejak dulu kita kan tahu terjadi 13 Pelanggaran HAM Berat "Masa Lalu" yg ditetapkan oleh Komnas HAM," jelas Mahfud MD.

Menurutnya, temuan Komnas HAM itu sebelum Jokowi menjabat sebagai presiden.

"Itu memang hrs diakui, wong itu temuan Komnas HAM sblm Pak Jokowi jadi Presiden. Ya, diakui saja. Itu kan ada daftar tahun kejadiannya, sdh puluhan tahun," bebernya.

Mahfud MD menegaskan, ia dan Said Didu sudah lama tidak menyeruput kopi bareng dan makin lama Said Didu makin malas membaca detail berita, tetapi semakin rajin berkomentar tanpa membaca terlebih dahulu.

"@msaid_didu rasanya sdh lama kita tdk ngopi bareng. Makin lama Anda ini makin malas membaca detail berita tapi semakin rajin berkomentar tanpa membaca dulu. Ngopi lagi di cafe Darmawangsa yuk. Bicara Mancester City yg sdh surut setelah sempat membuat gegap gempita. Itu sj😂🤣," pungkas Mahfud MD. (eds)