Sentimen
Positif (99%)
23 Des 2022 : 09.17
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Paris

Kasus: covid-19, pengangguran

Partai Terkait

Pedas! Demokrat Minta Jokowi Belajar dari SBY Daripada Ngeluh Pemilu: Walau Gak Bisa Menyamai Prestasi SBY

23 Des 2022 : 16.17 Views 1

Suara.com Suara.com Jenis Media: News

Pedas! Demokrat Minta Jokowi Belajar dari SBY Daripada Ngeluh Pemilu: Walau Gak Bisa Menyamai Prestasi SBY

Suara.com - Jokowi sempat curhat mengeluh karena pihak istana selalu disalahkan dengan dinamika politik, termasuk gagalnya suatu koalisi partai di pemilu 2024 mendatang. Keluhan itu disampaikan Jokowi saat acara HUT Partai Hanura kemarin.

Pernyataan Jokowi itu tak pelak mengundang reaksi dari sejumlah pihak, salah satunya adalah Wasekjen DPP Partai Demokrat Renanda Bachtar.

Politisi Demokrat itu meminta Jokowi untuk lebih baik fokus dengan masalah perkenomian Indonesia yang menurun akibat pandemi covid-19.

“Istana lebih baik fokus perbaiki ekonomi saja, perbaiki nasib rakyat banyak yang susah. Banyak rakyat jadi miskin, atau tambah miskin, karena pandemi, dan belum bisa pulih sampai dengan sekarang. Banyak jadi pengangguran sejak pandemi, dan masih menganggur sampai sekarang,” ujar Renanda dalam keterangan resmi yang diterima wartaekonomi.co.id-- jaringan Suara.com, Kamis (22/12/2022).

Baca Juga: Penuhi Janji ke Venna Melinda Datang ke Polda Jatim, Hotman Paris Ingatkan Para Lelaki 3 Hal Ini, Termasuk Seks

Selain itu, Renanda meminta pemerintahan Jokowi untuk belajar dari era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sebab menurutnya, SBY pada masa dia menjabat mampu memperbaiki kondisi perekonomian Indonesia.

Sementara Jokowi dinilai Renanda masih memiliki PR besar mengenai ekonomi tersebut dan harus diselesaikan. Ia pun membandingan masalah kemiskinan era SBY dan Jokowi.

“Belajar dari era SBY, fokus mengurus nasib rakyat, perbaiki ekonomi, entaskan kemiskinan, turunkan angka pengangguran. Makanya di era SBY kemiskinan bisa turun 5,7 persen poin selama 10 tahun. Sedangkan di era Jokowi ini baru mampu menurunkan 1,04 persen poin di lima tahun pertama. Sedangkan ketika pandemi covid, malah melonjak kembali,” jelas Renanda.

Dalam membenahi masalah tersebut, Jokowi disebut masih memiliki waktu meski ia ragu Presiden ke-7 itu bisa menyamai prestasi SBY.

“Masih ada waktu dua tahun. Jokowi dan kabinetnya kalau fokus bekerja untuk rakyat, bukan sibuk melanggengkan kekuasaan, mungkin ekonomi kita bisa membaik," tutur Renanda.

Baca Juga: Cerita Panda Nababan Dimusuhi Megawati Gegara Jokowi: Jawa yang Berkuasa Pantang Didahului, Gue Disingkirkan!

"Kemiskinan bisa turun, meski tidak bakal mampu menyamai prestasi SBY. Pengangguran pun bisa berkurang. Setidaknya, ada legacy positif yang ditinggalkan pemerintahan ini di bidang ekonomi untuk pemerintahan selanjutnya yang benar-benar dirasakan rakyat manfaatnya,” lanjutnya.

Ia pun meminta agar Jokowi dan istana tak perlu takut disalakan mengenai gejolak yang ada dalam perjalanan menuju Pemilu 2024.

“Tak perlu Istana takut disalahkan, kecuali memang Istana merasa mencoba ikut-ikutan dalam mendorong atau menjegal koalisi atau capres-cawapres tertentu,” tegasnya.

Sentimen: positif (99.2%)