JawaPos.com – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya mengunjungi Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Mengwitani Kabupaten Badung dan TPST TOSS (Tempat Olah Sampah Sendiri), Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali, Rabu, (11/01).

“Dalam pengelolaan sampah ini butuh peran pemerintah daerah kabupaten yang cukup menonjol dan didukung oleh Pemerintah Pusat, termasuk kalangan Asosiasi Pengusaha Sampah dan juga dukungan swasta secara terbatas,” ujar Siti Nurbaya dalam keterangan tertulisnya kepada JawaPos.com.

Siti Nurbaya menuturkan, di TPST tersebut, sampah yang masuk tercatat 17 ton per hari dengan komposisi 64 persen organik. Kemudian, hasil olahan sampah di TPST tersebut diantaranya menghasilkan kompos untuk keperluan keseharian pupuk dan tanaman, bahan bricket RDF yang dikerjasamakan dengan PT. Pembangkit Jawa Bali (PJB), sebagai co-firing batubara.

“Masih ada residu ke TPA sekitar 10 persen ini bagian yang harus diintevensi dalam konsepsi penyelesaian sampah secara tuntas,” ujar Siti Nurbaya.

Pada hari sebelumnya ia juga mengunjungi Bank Sampah Benteng Kreasi Sentul City Recycle Center, Bogor, Jawa Barat yang dinobatkan sebagai Bank Sampah Terbaik tahun 2021 lalu.

Melihat kemajuan pengelolaan sampah di Indonesia, Siti Nurbaya mengatakan, penyelesaian strategis persoalan sampah memerlukan kombinasi kerja leadership Pemda dan Kepala Daerah, kelompok swadaya masyarakat, dunia usaha, BUMD atau swasta.

“Hal itu mulai terlihat semakin massif sejak tahun 2016. Kemudian terus berkembang dan berbagai inovasi kreatif terutama dari kalangan generasi muda yang juga mulai aktif terlihat,” tuturnya.

Siti Nurbaya juga bertekad akan terus memperkuat kolaborasi multistakeholder sesuai peran dan tanggung jawab masing-masing, untuk menyelesaikan persoalan sampah dari hulu ke hilir. KLHK akan terus melakukan excercise untuk zero emission, selain zero waste di 2030.

“Tentu saja ada berbagai dinamika di lapangan masih menantang, dan kita akan bekerja keras untuk menyempurnakan semuanya. Optimistis bisa,” tegasnya.

Hadir mendampingi Menteri LHK, Direktur Jenderal PSLB3 KLHK, Sekretaris Daerah Kabupaten Klungkung, Kepala P3E Bali Nusa Tenggara KLHK, dan beberapa Staf dan Tenaga Ahli Menteri LHK.