Analisa Ethical Politics Soal Skenario Koalisi Pilpres 2024

12 Jan 2023 : 00.42 Views 1

Tagar.id Tagar.id Jenis Media: Nasional

Analisa Ethical Politics Soal Skenario Koalisi Pilpres 2024

TAGAR.id, Jakarta - Direktur Eksekutif Ethical Politics, Hasyibulloh Mulyawan mengungkap hasil analisisnya terkait beberapa skenario koalisi menjelang Pilpres 2024 mendatang.

Menurut Iwan, sapaan akbrabnya, ada beberapa kemungkinan setelah munculnya beberapa koalisi poros politik utama yang saat ini tengah menghiasi konstelasi politik nasional.

Diketahui, poros politik yang terbentuk saat ini terdiri dari koalisi perubahan yang digagas NasDem, Demokrat dan PKS. Kemudian koalisi antara Partai Gerindra dan PKB. Di sisi lain ada juga koalisi Golkar, PAN dan PPP yang tergabung dalam KIB.

"Kemungkinan pertama apabila koalisi perubahan ini tidak dapat terbentuk dikarenakan belum menemukan titik temu kesepakatan antara Nasdem, PKS dan Demokrat artinya Anies Baswedan tidak bisa mendapatkan tiket Presidential Threshold 20 persen untuk diusung sebagai calon Presiden, maka ini akan memberikan dampak positif bagi PDIP," kata Iwan, Rabu, 11 Januari 2023.

Alumni S2 Ilmu Politik Universitas Nasional (UNAS) ini menjelaskan, PDIP Perjuangan justru akan mendapat signal positif lantaran Anies Baswedan dan koalisi perubahan yang diusung oleh Nasdem merupakan kunci utama untuk PDIP bisa memajukan Puan Maharani sebagai calon presiden yang dapat diusung oleh partai berlambang banteng tersebut.

"Dengan skenario akan terdapat dua koalisi antara koalisi pemerintah yang digawangi PDIP dengan koalisi Partai Gerindra yang kemungkinan akan tetap mengusung Prabowo sebagai calon Presiden 2024," katanya.

"Signal positif ini seolah juga sudah mulai dibaca oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri dengan belum mengumumkan pada Ulang tahun PDIP Ke-50 kemarin, siapa calon Presiden yang akan diusung PDIP," sambungnya.

Analisa skenario koalisi kedua, kata Iwan, ketika PDIP mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden, dengan pengandaian koalisi perubahan tidak terbentuk dan Anies tidak dapat maju dalam kontestasi pilpres 2024, maka yang akan diuntungkan adalah PDIP dan juga Presiden Jokowi.

"Karena pastinya pertarungan akan terjadi antara Ganjar dan juga Prabowo. Apabila Ganjar atau Prabowo yang menang dalam pilpres, yang tetap di untungkan adalah Presiden Jokowi karena dua kandidat tersebut merupakan figure yang dekat dengan istana," ujarnya.

Menurut Iwan, PDIP dan harus tetap berhitung kemungkinan skenario yang terjadi di luar dua skenario tersebut melihat sejumlah wacana politik terbaru yang mungkin akan menjadi salah satu faktor sentimen yang berimplikasi pada terbentuknya koalisi perubahan sebelum akhir tahun ini.

Di sisi lain, calon yang akan diusung oleh PDIP bukanlah menjadi kunci terbentuknya koalisi partai politik menjelang Pemilu 2024 namun justru Anies Baswedan dan Nasdemlah yang mengusung semangat koalisi perubahan merupakan penentu akan arah koalisi.

"Dengan demikian menurut hemat saya koalisi saat ini bukan hanya jalan ditempat menunggu PDIP bergerak, tapi justru sedang bergeliat tengok kanan tengok kiri , saling bergerilya mencari kecocokan satu sama lain untuk meningkatkan elektoral partai," pungkasnya.

Baca Juga:

Sentimen: positif (98.4%)