POJOKSATU.id, JAKARTA — Fraksi PAN mendorong Mahkamah Konstitusi (MK) mempertimbangkan secara baik pandangan masyarakat, ahli, dan LSM terkait sistem pemilu di tahun 2024 nanti.

Pasalnya, mayoritas masyarakat, ahli dan LSM tetap mendukung sistem proporsional terbuka. Sudah banyak pandangan, argumen, dan pemikiran yang disampaikan di media terkait hal ini.

“Kalau mau hitung-hitungan, prosentasi jumlah masyarakat yang setuju proporsional terbuka sama dengan jumlah parpol yang sudah menyetujui,” kata Ketua Fraksi PAN DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, Rabu (11/1).

Menurut Saleh, sekarang ini, partai sudah ada 8 yang tetap ingin memakai proporsional terbuka di Pemilu 2024 nanti.

“Nah, itu kan sangat mayoritas. Segitu jugalah kira-kira prosentasi masyarakat yang mendukung sistem terbuka,” katanya.

Menurutnya, belum lagi LSM dan aktivis pro-demokrasi, mereka juga sudah melaksanakan Forum Grup Discussion (FGD), diskusi, dan seminar.

Bahkan, ada juga yang secara sengaja melakukan konfrensi pers untuk menyampaikan pendapat mereka soal pentingnya mempertahankan sistem terbuka.

“Semua itu tentu tidak bisa diabaikan. Apalagi, LSM-LSM tersebut adalah independen dan tidak berafiliasi dengan kekuatan politik mana pun,” kata anggota DPR dari Dapil Sumut II ini.

“Para hakim MK tentu sudah membacanya. Mereka diyakini tahu argumen-argumen yang disampaikan. Dan tentunya, pertimbangan moral dan akal dinilai lebih tepat untuk menerapkan sistem terbuka,” jelas Mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah ini.

“Demokrasi itu arahnya adalah partisipasi, kesetaraan, dan keadilan. Hanya dalam sistem terbuka arah itu bisa diwujudkan. Terbukti, selama ini masyarakat selalu merasa ikut ‘berpesta’ dalam setiap pemilu yang dilaksanakan,” katanya lagi. (ikror/pojoksatu)