Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: BTN
Kab/Kota: Pasar Baru, Intan Jaya, Jayapura
Kasus: penembakan
Tokoh Terkait
Separatis Papua Gencarkan Serangan
Republika.co.id Jenis Media: Nasional
JAKARTA — Serangan kelompok separatis bersenjata di sejumlah wilayah di Papua terus terjadi. Pada Senin (9/1) waktu setempat, Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) melakukan serangan terhadap sejumlah sarana umum dan anggota kepolisian di wilayah Oksibil, Pegunungan Bintang. Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Papua Komisaris Besar (Kombes) Ignatius Benny mengabarkan identifikasi kelompok penyerangan dilakukan oleh kelompok separatis bersenjata (KSB) Kodap XXXV Bintang Timur yang dimotori oleh Ananias Atimin Bintang. “Untuk laporan sementara, tidak ada korban jiwa,” begitu kata Kombes Benny saat dihubungi dari Jakarta, Senin (9/1). Kombes Benny melaporkan, pada Senin (9/1) terjadi dua kali penyerangan. Pada pagi, sekitar pukul 10.50 waktu setempat, KSB melakukan serangan dengan membakar sarana umum berupa gedung SMK Negeri Oksibil. “Satu ruang guru dan satu ruang kelas dibakar ketika tidak ada kegiatan belajar-mengajar,” ungkap Kombes Benny. Brimob Polri bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) saat mendatangi ke lokasi kejadian, kata Kombes Benny, juga mendapatkan serangan tembakan. Dari dokumentasi yang dirilis, tampak sejumlah mobil pikap patroli kepolisian rusak ditembaki. Lepas serangan tersebut, kata Kombes Benny, kelompok separatis itu juga melakukan penyerangan di tempat lain. Dari laporan, kata dia, kelompok bersenjata tersebut menembaki pesawat Ikaros Caravan PK-HVV di Bandar Udara Oksibil. Pesawat kargo yang dipiloti oleh Kapten Tohirin tersebut gagal mendarat di bandara karena diberondong peluru tajam. “Hingga saat ini belum dipastikan apakah ada korban jiwa,” kata Kombes Benny menambahkan. Kombes Benny juga melaporkan, sampai saat ini, situasi dan kondisi di wilayah Oksibil masih dalam pengawasan. Sejumlah anggota Brimob bersama TNI melakukan patroli untuk memastikan keamanan. “Situasi yang dapat dilaporkan saat ini bahwa di wilayah Oksibil, Papua, tetap dalam situasi yang kondusif,” terang Kombes Benny. Polri, kata dia, meminta masyarakat sekitar tetap beraktivitas normal sambil menjaga kewaspadaan. “Polri dan TNI menjamin keamanan masyarakat di Papua,” ujar Benny. Pada Senin (9/1), kelompok bersenjata juga dilaporkan menembaki pesawat sipil yang hendak mendarat di Bandara Oksibil. Kepala Polres Pegunungan Bintang AKBP Dafi Bustomi kepada Antara, Senin, mengakui adanya laporan penembakan terhadap pesawat milik Ikaros sehingga pesawat yang membawa aneka barang dari Tanah Merah, Kabupaten Boven Digul, itu langsung terbang balik kembali. "Memang pesawat kargo milik Ikaros ditembaki sekitar pukul 10.45 WIT dan pesawat terbang itu tidak jadi mendarat," kata dia. Kepala Unit Pengelolaan Bandar Udara Oksibil Agus Hadi secara terpisah mengatakan, penembakan dilaporkan saat pesawat dengan nomor registrasi PK-HVV berada di titik tunggu sebelum mendarat di Bandara Oksibil dan melaporkan terkena tembakan di badan pesawat. Akibatnya, pesawat terbang itu langsung balik kembali ke Tanah Merah, Kabupaten Boven Digul. "Belum diketahui bagian mana yang terkena tembakan karena pesawat tersebut langsung kembali ke Tanah Merah," kata dia. Penembakan itu terjadi di ujung bandara dan akibatnya pesawat terbang di bandara tidak diizinkan mengudara. "Namun, saat aparat keamanan menyatakan aman, pesawat yang berada di bandara kembali terbang ke Jayapura dan operasional bandara tetap dibuka," kata dia. Serangan di Oksibil ini sebetulnya masih terkait dengan aksi serupa yang terjadi akhir pekan lalu. Polda Papua dalam siaran pers resmi, Sabtu (7/1), mengabarkan, KKB Pegunungan Bintang melakukan serangan dengan menembak pekerja ojek berinisial LOJ di Jalan Kabiding Lokasi III, Oksibil, Pegunungan Bintang. Penembakan tersebut tak menimbulkan korban jiwa. Sebab, LOJ yang ditembak berlari meminta bantuan ke Polres Pegunungan Bintang. Atas kejadian tersebut, satu tim dari Polres Pegunungan Bintang mendatangi lokasi penembakan. Akan tetapi, saat tiba di lokasi, kelompok penyerang melepaskan tembakan dari arah hutan ke para anggota kepolisian. Atas serangan itu, disampaikan tiga personel kepolisian mengalami luka-luka. Satu personel atas nama Briptu Fransiskus Ronsumbre mengalami luka tembakan di bagian lengan sebelah kanan. Dua personel lainnya, Ipda Jaenuddin dan Brigpol Freying, mengalami luka di badan karena terkena serpihan peluru tajam. Juru Bicara Komnas TPNPB-OPM Sebby Sambom menegaskan, pihaknya bertanggung jawab atas semua rangkaian serangan yang terjadi. Sebby mengatakan, rangkaian serangan yang dilakukan TPNPB-OPM sudah dilakukan sejak awal Januari 2023. Kata Sebby, serangan-serangan tersebut dilakukan sebagai bentuk perlawanan untuk kemerdekaan Papua dan Papua Barat. “Kami bertanggung jawab atas semua serangan tersebut,” begitu kata Sebby. Sebby menjelaskan, operasi penyerangan sudah dilakukan pihaknya sejak 1 Januari 2023. Pada 3 Januari, serangan dilakukan terhadap empat anggota militer di Jalan Serdala, Yahukimo. Sehari setelahnya, 4 Januari, serangan dilakukan di Kota Intan Jaya. Dalam serangan tersebut, Sebby mengeklaim telah menewaskan satu anggota TNI-Polri. Pada 6 Januari, serangan dilakukan di Sentani dengan melakukan pembakaran Pasar Baru Sentani. Pada 7 Januari, serangan serempak dilakukan di sejumlah lokasi di Yahukimo dan di Sentani dengan membakar sejumlah menara komunikasi dan menembaki pos-pos TNI-Polri, serta pesawat penerbangan. Pada Senin (9/1), pasukan TPNPB Kodap XXXV Bintang Timur yang dipimpin Ananias Ati juga mengeklaim bahwa mereka yang melakukan pembakaran sekolah SMKN 1 di Oksibil. Menurut Sebby Sambom, mereka akan terus melakukan penyerangan-penyerangan tersebut. "Kami juga sampaikan kepada Pemerintah Kolonial Indonesia untuk segera angkat kaki dari wilayah kami," bunyi pernyataan tersebut. Baca Selengkapnya'; ").attr({ type: 'text/javascript', src: 'https://platform.twitter.com/widgets.js' }).prependTo("head"); if ($(".instagram-media").length > 0) $("").attr({ type: 'text/javascript', src: 'https://www.tiktok.com/embed.js' }).prependTo("head"); $(document).on("click", ".ajaxContent", function(t) { var e; t.preventDefault(); Pace.restart(); var a = $(this).attr("href"); var b = $(this).attr("data-id"); $(".btn-selengkapnya-news").show(); $(".othersImage").addClass("hide"); $(this).hide(); $("." + b).removeClass("hide"); return e ? (Pace.stop(), document.getElementById("confirm_link").setAttribute("href", a), $("#modal_confirm").modal()) : ($("*").modal("hide"), void $.get(a, function(t) { $("#" + b).html(t.html); console.log("#" + b); }).done(function() { $(".collapse").fadeOut(); $("#" + b).fadeIn(); }).fail(function() { $("#modal_alert .modal-body").html(fail_alert), $("#modal_alert").appendTo("body").modal() })) }); $(".body-video").on('loadedmetadata', function() { if (this.videoWidth < this.videoHeight) this.height = 640; this.muted = true; //console.log(this.videoHeight); } ); window.onload = function() { var videos = document.getElementsByTagName("video"), fraction = 0.8; function checkScroll() { if (videos.length > 0) { for (var i = 0; i < videos.length; i++) { var video = videos[i]; var x = video.offsetLeft, y = video.offsetTop, w = video.offsetWidth, h = video.offsetHeight, r = x + w, b = y + h, visibleX, visibleY, visible; visibleX = Math.max(0, Math.min(w, window.pageXOffset + window.innerWidth - x, r - window.pageXOffset)); visibleY = Math.max(0, Math.min(h, window.pageYOffset + window.innerHeight - y, b - window.pageYOffset)); visible = visibleX * visibleY / (w * h); if (visible > fraction) { video.play(); } else { video.pause(); } } } } window.addEventListener('scroll', checkScroll, false); window.addEventListener('resize', checkScroll, false); }; window.fbAsyncInit = function() { FB.init({ appId: '700754587648257', xfbml: true, version: 'v14.0' }); }; (function(d, s, id) { var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0]; if (d.getElementById(id)) { return; } js = d.createElement(s); js.id = id; js.src = "https://connect.facebook.net/en_US/sdk.js"; fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs); } (document, 'script', 'facebook-jssdk')); $(".share_it a,.share-open-fix li").on("click", function() { url = window.location.href; s = $(this).parents("div.blok_quot").children("div.blog-post-actions").children("div.pull-left").text().replace(/[^a-z0-9\s]/gi, '').replace(/[_\s]/g, '+'); c = $(this).parents("div.blok_quot").children("div.quote-text").text().replace(/[^a-z0-9\s]/gi, '').replace(/[_\s]/g, '+'); content = c + " - " + s; if ($(this).children().hasClass("fa-facebook")) { img = document.querySelector("meta[property='og:image']").getAttribute("content"); FB.ui({ method: 'share_open_graph', action_type: 'og.shares', action_properties: JSON.stringify({ object: { 'og:url': url, 'og:title': "", 'og:description': c, 'og:og:image:width': '610', 'og:image:height': '409', 'og:image': img } }) }); console.log(img); } else if ($(this).children().hasClass("fa-twitter")) { window.open("https://twitter.com/intent/tweet?text=" + content + " " + url); } else if ($(this).children().hasClass("fa-whatsapp")) { window.open("https://api.whatsapp.com/send?utm_source=whatsapp&text=" + content + " " + url + "?utm_source=whatsapp"); } return false; }); });
Sentimen: negatif (100%)