Sentimen
Netral (99%)
10 Jan 2023 : 09.38
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Wonosobo, Banjarnegara, Ambon, Nabire, Wamena, Alor, Ende, Lembata, Sorong

Gempa Bumi Guncang 3 Wilayah, di Maluku Capai 7,9 Magnitudo

10 Jan 2023 : 09.38 Views 1

Solopos.com Solopos.com Jenis Media: News

Gempa Bumi Guncang 3 Wilayah, di Maluku Capai 7,9 Magnitudo

SOLOPOS.COM - ilustrasi gempa bumi (Solopos/JIBI/Dok.)

Solopos.com, JAKARTA – Indonesia diguncang 3 kejadian gempa bumi di beberapa wilayah seperti Banten, Wonosobo, dan Maluku Tenggara pada Selasa (10/3/2023) pagi.

Dikutip dari akun Twitter @infoBMKG, gempa pertama berkekuatan Magnitudo 4,8 mengguncang Banten pada Selasa (10/1/20223) yang terjadi pada pukul 05:41:26 WIB dengan lokasi gempa 6,50 LS, 104,70 BT dengan pusat gempa 99 km Barat Laut Sumur Banten dengan kedalaman 13 km.

PromosiHyperlocal Tokopedia Bikin Omzet Jualan Online Meroket 147%

Meski begitu, BMKG tidak merilis informasi tsunami pada kejadian gempa di Banten. Gempa ini dirasakan (MMI) II di Liwa Kabupaten Lampung Barat.

Gempa kedua terjadi di Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah pada Selasa (10/1/2023) yang berkekuatan Magnitudo 2,5 terjadi pada pukul 03.52 WIB.

Adapun pusat gempa berada di darat 21 km Barat Laut Wonosobo dengan kedalaman 10 km, sementara gempa dirasakan (MMI) II di wilayah Banjarnegara.

Ketiga, gempa Magnitudo 7,9 mengguncang wilayah Maluku Tenggara Barat yang terjadi pada Selasa (10/1/2023) pukul 00.47 WIB dengan titik gempa berlokasi di 7,25 lintang selatan dan 130.18 Bujur Timur.

Bahkan, BMKG sempat mengeluarkan peringatan dini tsunami. Gempa berkedalaman 131 km. Titik gempa terjadi pada 150 km arah Barat Laut Maluku Tenggara Barat.

Gempa tektonik itu terasa di wilayah Pantai Utara Maluku Barat Daya, Maluku dengan Magnitudo M7,5. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,37° LS ; 130,23° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 136 km arah Barat Laut Maluku Tenggara Barat, Maluku pada kedalaman 130 km dan berpotensi tsunami.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Laut Banda. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Gempa Susulan

BMKG kemudian menyampaikan terjadi empat kali gempa susulan dari gempa utama magnitudo 7,9 di pantai utara Maluku Barat Daya pada pukul 00.47 WIB, Selasa.

“Hingga pukul 04.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya empat aktivitas gempabumi susulan (aftershock) dengan magnitude terbesar M5,5 dan terkecil M4,1,” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, Selasa seperti dilansir Antara.

Ia menambahkan, gempa itu juga menyebabkan kerusakan bangunan di wilayah Saumlaki, Maluku. Ia mengemukakan, gempa bumi M7,9 itu berdampak dan dirasakan di daerah Saumlaki dengan skala intensitas V MMI (Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun).

Gempa juga terasa di daerah Dobo, Tiakur IV MMI (Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi). Kemudian di daerah Sorong, Kaimana, Alor, Waingapu, Waijelu, Lembata dengan skala intensitas III-IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah)

Skala intensitas lebih rendah, yakni II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu) terasa di daerah Kairatu, Merauke, Nabire, Tanah Merah, Wamena, Bakunase, Kolhua, Sabu, Rote, Ende, Amarasi Selatan, Kota Kupang. Dan daerah Ambon dan Piru II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

Sebelumnya, BMKG mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk wilayah Maluku dan Sulawesi Tenggara dengan adanya gempa magnitudo 7,9 pada Selasa pukul 00.47.34 WIB

Lokasi episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,37 derajat Lintang Selatan (LS) ; 130,23 derajat Bujur Timur (BT) atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 136 km arah barat laut Maluku Tenggara Barat, Maluku pada kedalaman 130 km.

BMKG menyimpulkan gempa tersebut terjadi akibat aktivitas subduksi di Laut Banda dan berdasarkan hiposenter gempa tergolong kategori menengah dengan mekanisme gempa berupa pergerakan naik (thrust fault).

Sentimen: netral (99.4%)