Yogyakarta: Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, menutup pintu dialog dengan pedagang kaki lima (PKL) yang beraktivitas di Jalan Perwakilan Malioboro Kota Yogyakarta. Para PKL akan tetap digusur sebagai bagian proyek pembangunan Jogja Planning Gallery (JPG).
 
"Kan sudah selesai, sudah keluar ya sudah. Itu (akan) kami bongkar mau dibangun kok. Yang bongkar (pemerintah) provinsi," kata Sri Sultan di Yogyakarta, Senin, 9 Januari 2023.
 
Sultan enggan memikirkan polemik yang masih terjadi di tingkat bawah. Ia menegaskan bangunan yang digunakan berdagang 21 PKL itu segera dibongkar.
 
"Bongkar bangunan kan cepat, buldozer wis rampung (sudah selesai)," jelasnya.

-?

- - - -
Ia menegaskan tak mau ambil pusing soal permasalahan para PKL. Salah satunya soal tempat relokasi yang disebut belum dibahas. Di sisi lain, Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sumadi menyebut sudah menawarkan tempat relokasi sejak Agustus 2022.
 
Selain persoalan itu, para PKL juga merasa masih memiliki kontrak sewa tempat di lokasi itu. Nilai kontrak yang dibayar pertahun sebesar Rp70 juta. Sultan menyatakan itu menjadi urusan para pedagang.
 
"Ya, terserah saja urusannya mereka, bukan saya," ungkapnya.
 
Sebelumnya bangunan tempat PKL Jalan Perwakilan Malioboro telah disegel. Total ada 21 PKL yang akan digusur.
 
Ketua Forum Komunikasi dan Koordinasi Perwakilan, Adi Kusuma, mengatakan keberatan atas kebijakan pemerintah itu. Pihaknya merasa tak diberi ruang untuk berbicara. Upaya mereka saat mendatangi Kantor Wali Kota Yogyakarta juga tidak disambut.
 
"Kami maunya ada win win solution. Solusi baik buat kami baik juga buat pemerintah," kata Adi.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 

(DEN)