Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: PT Pertamina
Kab/Kota: bandung, Badung
Tokoh Terkait
Pertamina Kembalikan Proyek Gas Raksasa di Natuna, Kenapa?
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Badung, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) dikabarkan bakal menyerahkan kembali pengelolaan Blok East Natuna di Laut Natuna kepada pemerintah. Padahal, perusahaan migas pelat merah ini sebelumnya diberikan penugasan khusus oleh pemerintah untuk mengembangkan blok tersebut, meski sampai saat ini belum ada penandatanganan kontrak kerja sama (Production Sharing Contract/ PSC).
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji mengatakan bahwa Pertamina telah melaporkan rencana pengembalian blok tersebut kepada pemerintah. Dengan demikian, blok yang sebelumnya bernama Natuna D-Alpha ini akan dilelang kembali oleh pemerintah.
"Ya kita akan proses dulu bahwa dulu kan ada penugasan ke Pertamina. Kita kembalikan dulu ke negara, kemudian kita akan lelang tender terbuka untuk D-Alpha. Kita akan coba bagi tiga East Natuna itu," ungkap Tutuka di Nusa Dua, Bali, Kamis (24/11/2022).
Lebih lanjut, Tutuka menargetkan proses pengembalian Blok East Natuna dari Pertamina ke pemerintah dapat selesai tahun ini. Dengan demikian, pada awal tahun depan blok tersebut dapat dijadwalkan untuk masuk proses lelang.
"Kita sudah coba proses sih tahun ini. Nanti lelangnya pengumuman gak tahu ya, tapi ini sudah kita proses sekarang karena kalau bisa selesai tahun ini bisa langsung tahun awal depan kita umumkan lelang itu," kata dia.
Sebelumnya, SKK Migas membeberkan bahwa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) asal Malaysia, Petroliam Nasional Berhad atau Petronas, menaruh minat untuk mengembangkan Blok East Natuna.
Blok East Natuna sendiri merupakan salah satu penyimpan "harta karun" gas "raksasa" karena memiliki potensi yang luar biasa besar, yakni mencapai 222 triliun kaki kubik (TCF). Namun demikian, kandungan karbondioksida pada blok tersebut mencapai 71%, sehingga yang bisa dieksploitasi kemungkinan hanya sekitar 46 TCF.
Meski demikian, jumlah sumber daya Blok East Natuna ini bahkan mencapai tiga kali lipat dari cadangan Lapangan Tangguh dan Blok Masela.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan bahwa Petronas saat ini tengah mengembangkan blok migas di Malaysia dengan tingkat kandungan karbondioksida yang sama jumlahnya seperti East Natuna. Oleh sebab itu, pengembangan Blok East Natuna menjadi langkah yang tepat dilakukan perusahaan.
Mengingat, selain menyimpan karbondioksida yang cukup besar, Blok East Natuna juga menyimpan segudang potensi gas yang melimpah.
"Ini sudah mulai dengan adanya orang sudah bisa melaksanakan CCUS (Carbon Capture, Utilization & Storage), maka sekarang ini yang CO2 tinggi sudah mulai ada titik terang. Cadangan kan cukup besar, di Malaysia sendiri proyek sedang eksekusi oleh Petronas untuk WK (Wilayah Kerja) yang CO2-nya 70%," jelas Dwi saat ditemui di Bandung, Selasa malam (4/10/2022).
Dwi mengatakan pihaknya akan mempertemukan Petronas dengan Pertamina untuk rencana pengembangan di blok tersebut.
"Sesegera mungkin, mungkin minggu depan saya akan undang. Ya mungkin mulai bicara-bicara lah tapi kita juga minta Petronas mengirim surat juga kalau memang rencananya demikian," kata dia.
[-]
-
Pemerintah Sadar Produksi Minyak RI Turun, Trus Piye?(wia)
Sentimen: netral (86.5%)