Sentimen
9 Jan 2023 : 21.35
Informasi Tambahan
Institusi: UNPAD
Kab/Kota: bandung, Pandeglang
Mainan Lato-Lato Bisa Mengurangi Kecanduan Anak Terhadap Gadget
9 Jan 2023 : 21.35
Views 1
Koran-Jakarta.com Jenis Media: Nasional
Bandung, Jawa Barat - Mainan lato-lato atau click-clack ball yang sedang populer di kalangan anak-anak dapat memberikan peluang bagi orang tua untuk mengurangi kecanduan anak terhadap gadget, kata pakar sosiologi Universitas Padjadjaran Dr. Hery Wibowo telah berkata.
"Ini adalah kesempatan untuk membangun interaksi sosial di antara Generasi Z yang sering disebut sebagai generasi alien karena mereka lebih suka menyendiri dan generasi yang malas (malas)," kata Wibowo di Jakarta, Senin.
Dengan bermain lato-lato bersama teman-temannya, anak dapat mengembangkan interaksi sosial satu sama lain dan menghindari efek negatif dari terlalu banyak menghabiskan waktu di gadget.
Selain itu, lato-lato dapat menumbuhkan pola pikir yang baik pada anak tentang hubungan antara proses dan kesuksesan, jelasnya. Dengan sabar belajar bermain lato-lato, anak bisa belajar bahwa butuh proses panjang untuk mencapai kesuksesan.
"Dengan menekankan bahwa proses itu penting, tidak ada kesuksesan yang instan, dan berlatihlah yang akan membawa hasil," ujarnya.
Menurutnya, anak-anak bisa mencoba memamerkan kemampuannya di depan teman-temannya dengan lato-lato, yang bisa menjadi cara positif untuk membangun rasa percaya diri.
Sementara itu, orang tua bisa memuji anak yang memamerkan kemampuan lato-latonya.
"Bisa menjadi quality time antara anak dan orang tua, juga sebagai sarana untuk memahami nilai-nilai positif dan cara orang tua untuk memuji kelebihan anak sehingga merasa lebih berharga. Ini penting untuk tumbuh kembangnya," jelasnya.
Meski begitu, lato-lato bisa berdampak negatif jika anak dan orang tua gagal mengatur waktu bermain dan bisa menimbulkan rasa percaya diri yang rendah jika tidak dimainkan dengan cara yang benar, ungkapnya.
"Dibutuhkan fokus dan konsentrasi penuh dalam bermain (lato-lato) agar tidak membahayakan pemain dan teman-teman sekitar," tambah Wibowo.
Karena kepopulerannya, lato-lato telah menjadi mainan baik untuk anak-anak maupun orang dewasa. Baru-baru ini, hal itu membawa keuntungan ekonomi bagi penjual mainan.
Yusuf, seorang pedagang asal Pandeglang, Banten, mengatakan, setiap hari ia berhasil menjual 30 potong lato-lato, masing-masing seharga Rp10 ribu-Rp15 ribu
Redaktur : Kris Kaban
Penulis : Antara
Sentimen: positif (48.5%)